SBY Dianggap Paling Lemah Lindungi TKI

Sabtu, 20 November 2010 – 20:13 WIB

JAKARTA - Migrant Care menilai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi kepala negara pasca reformasi paling lemah memberikan perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI)Dalam menghadapi masalah TKI, SBY memilih lebih bertahan ketimbang berinisiatif melakukan diplomasi.

"Presiden kita hanya jawara bertahan dalam situasi kekerasan

BACA JUGA: PNS Masa Depan Tidak Boleh Gaptek

Saya berharap dalam situasi ini kepala negara harus berdiplomasi
SBY paling lemah berdiplomasi melakukan perlindungan TKI pasca reformasi," kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah pada diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (20/11).

Hal itu dibuktikan pada sikap SBY terhadap dua TKI yang dieksekusi mati di Arab Saudi dan Mesir selama memerintah

BACA JUGA: Syaukani Ngeyel Jalani Stem Cell

"Semasa SBY, sudah dua (TKI) dieksekusi mati di Arab Saudi dan di Mesir
Setelah Idul Adha, ada lagi satu TKW kita akan dieksekusi mati yang identitasnya belum mencuat ke publik," katanya.

Anis lantas membandingkan diplomasi yang dilakukan mantan Presiden Gus Dur dan Megawati

BACA JUGA: Negara Dinilai Tidak Lindungi TKI

Kata dia, Siti Saenab yang divonis mati ditunda eksekusinya setelah Gus Dur menelpon Raja Fadh.

Sementara Megawati Soekarno Putri, meskipun kata Anis memiliki kekurangan namun Ketua Umum DPP PDIP itu tetap memiliki kepedulian terhadap nasib para TKI" Walaupun ada kelemahan pada Megawati, tetapi memiliki kelebihan waktu NirmalaTidak segan-segan mengundang keluarganya (Nirmala) ke IstanaIni sebagai bentuk kepedulian," tukasnya(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sistem Penggajian PNS Perlu Ditinjau Ulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler