Syaukani Ngeyel Jalani Stem Cell

Sabtu, 20 November 2010 – 18:10 WIB

JAKARTA - Dokter Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura memastikan pengobatan stem cell atau cangkok otak lewat metode penyuntikan sel induk (sel punca) bagi Syaukani belum memungkinkan dilakukan dalam waktu dekat iniSelain masih uji coba, pengobatan terbaru tersebut belum pasti bisa kembali mengganti jaringan otak Syaukani yang rusak akibat terkena stroke.

Meski begitu, keluarga Syaukani tetap bersikukuh untuk menjajaki stem cell apapun risikonya

BACA JUGA: Negara Dinilai Tidak Lindungi TKI

"Tadi, kita udah bilang soal stem cell untuk bapak
Kata dokter hasilnya belum bisa dipertanggungjawabkan keberhasilannya karena masih uji coba

BACA JUGA: Sistem Penggajian PNS Perlu Ditinjau Ulang

Tapi kita tetap ingin coba stem cell," kata putri sulung Syaukani, Silvi Agustina, saat dihubungi lewat jaringan telepon internasional, Sabtu.

Meski agak menolak, lanjut Silvi, tim dokter Mount E, sebutan Mount Elizabeth yang dipimpin dokter ahli syaraf Tang Kok Kee dan ahli jantung dr Philip Koh Siam Soon, menyebutkan, sikap akhir dokter baru bisa diketahui, setelah tubuh bekas Bupati Kutai Kartanegara diperiksa dengan MRI atau Magnetic Resonance Imaging dalam waktu dekat ini.

MRI berfungsi untuk mengetahui seberapa banyak jaringan otak pasien yang rusak
Sebagian jaringan otak Syaukani rusak selepas terserang stroke pada awal Januari 2009 silam

BACA JUGA: Tegaskan si Bos Tak Terkait Gayus

Akibat stroke itu pula, suplai oksigen ke otak sempat terhenti (hipoksia), sehingga berujung tak berfungsinya organ tubuh penting Syaukani seperti kaki, tangan, dan mata hingga sekarang.

Dengan alasan stroke pula, pemerintah akhirnya menyetujui permohonan grasi yang diajukan keluarga dan pengacara Syaukani pertengahan Agustus laluPemberian grasi terhadap terpidana korupsi yang dialami Syaukani ini memicu polemik sebab baru kali pertama dilakukanHingga muncul tudingan Syaukani pura-pura sakit setelah pulang ke tanah kelahirannya Tenggarong, Kaltim.

Metode pengobatan stem cell pada penderita stroke, pekan lalu sudah dilakukan dokter InggrisNamun masih dipantau tingkat keberhasilannya selama dua tahun ke depan(pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Bingung Tangani Penyuap Gayus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler