jpnn.com - JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi sosok yang paling disalahkan setelah Fraksi Demokrat DPR RI memilih walk out dalam rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada di DPR RI.
Padahal, beberapa hari sebelumnya, SBY selaku Ketua Umum, menyatakan dukungan kepada pilkada langsung dan memerintahkan fraksi Demokrat untuk mendukung penolakan pilkada melalui DPRD.
BACA JUGA: Anggap Pilkada di DPRD Bentuk Pembajakan Agenda Reformasi
Kekecewaan atas hal tersebut beredar di dunia maya hingga hashtag #ShameOnYouSBY menembus trending topic dunia teratas di Twitter saat SBY sedang melakukan lawatan ke Amerika Serikat.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti, Fahmi Habsyi, mengatakan, jika sudah begini masif-nya kekesalan publik terhadap SBY, ia sarankan SBY untuk tidak kembali ke Indonesia hingga memiliki waktu untuk merenung dan berpikir lebih jernih di luar negeri apa yang harus dilakukan untuk bangsa dan kehormatannya sendiri.
BACA JUGA: Kapolda Jabar Raih Gelar Doktor
"Saat seluruh rakyat menanti pertaruhan masa depan hak politik dan demokrasinya, dia malah jalan-jalan. SBY sebaiknya tidak usah kembali ke Indonesia hingga pelantikan presiden tanggal 20 Oktober. Jadi SBY punya waktu untuk berpikir jernih apa yang sebaiknya dilakukan untuk bangsa ini kedepan, " ujarnya kepada RMOL (Grup JPNN.com) , Sabtu (27/9).
Dengan merenung, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, SBY bisa mendapatkan hidayah dan pencerahan dari Tuhan YME untuk memilih dua opsi.
BACA JUGA: Yenny Yakin Pertarungan Dua Kubu Bakal Berlanjut
Opsi pertama, SBY kembali Indonesia untuk bergabung bersama-sama rakyat dan mengajak partai yang dipimpinnya Demokrat memperkuat koalisi pemerintahan Jokowi-JK dan membagikan sumbangsih pemikiran untuk membangun Indonesia. Opsi kedua, BY tetap mempertahankan dukungannya pada koalisi yang dikomandani Amien Rais yang makin memerosotkan kewibawaan dan kehormatan SBY di mata publik.
"Atau, jika SBY masih penuh keraguan atas dua opsi di atas, masih ada opsi ketiga. SBY tidak usah kembali ke Indonesia dan tetap tinggal di luar negeri untuk menikmati masa pensiun, menulis buku dan menciptakan lagu dibanding jadi cibiran publik nasional dan dunia internasional tanpa legacy yang diwariskan. Saya yakin banyak negara yang bersedia menerima SBY tinggal di sana," tandasnya. (ald/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andai UU Pilkada tak Diteken SBY, Ini Kata Mahfud MD
Redaktur : Tim Redaksi