SBY Diberi Gelar Patuan Sorimangaraja

Rabu, 19 Januari 2011 – 07:12 WIB
KEBESARAN BATAK: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima gelar kehormatan saat meresmikan (grand opening) Museum Batak TB Silalahi Center, di kawasan Danau Toba, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa (18/1). Foto: DUDI ANUNG / RUMGAPRES

BALIGE-Setelah sempat menuai kontroversi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya tiba di Desa Pagar Batu, KecBalige, Tobasamosir, Senin (18/1) sekira pukul 10.00

BACA JUGA: Gubernur Bengkulu Minta Bebas

SBY meresmikan Museum Batak dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan I di Desa Ambar Halim, serta Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi di Desa Simangkuk.

SBY bersama ibu Ani Yudhoyono beserta rombongan take off dari Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta sekira pukul 08.00 WIB, dan tiba di Bandara Silangit sekira pukul 10.00 WIB
Lalu rombongan SBY ziarah singkat di makam pahlawan nasional Sisingamangara, kemudian berjalan ke Dojo di kompleks TB Silalahi Center (TBSC) yang jaraknya berkisar 50 meter untuk istirahat sejenak, sebelum meresmikan Museum Batak yang jaraknya hanya beberapa meter.

Dalam sambutannya, SBY menyarankan, Museum Batak yang pendiriannya digagas Letjen (Purn) TB Silalahi diyakini mampu menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung

BACA JUGA: Masih Belum Lega, Setelah Bertemu SBY

Begitupun, untuk lebih bisa menarik minat wisatawan, SBY menyarankan agar dibangun film studio animasi dengan tampilan tiga dimensi
“Jadi siapapun yang menyaksikan tayangan itu mudah-mudahan menjadi pintu gerbang sebelum keliling menikmati keindahan Danau Toba,” kata SBY.

SBY berharap, Museum Batak menjadi replika peradaban suku Batak dan pusat dokumentasi masa silam

BACA JUGA: Gayus Ingin Jadi Warga Guyana

“Tapi Museum Batak ini harus diperkuat dengan informasi dan koleksi yang lebih banyak lagi,” katanyaSBY juga mengatakan, Danau Toba akan bisa berkembang manakala infrastruktur jalan menuju kawasan Danau Toba lebih ditingkatkan, terutama Bandara Silangit“Sehingga wisatawan dari luar negeri bisa lebih leluasa berkunjung ke Danau TobaSelain itu, infrastruktur kelistrikan juga harus ditingkatkan untuk menghidupkan seluruh kawasan di Danau Toba,” kata SBY.

SBY juga meresmikan (PLTA) Asahan I berkapasitas 2x90 MW di Desa Ambar Kecamatan Pinto Pohan Meranti, Tobasa dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 275/150 KV berkapasitas 1x250 MVA di Desa Simangkuk, Kecamatan PorseaPeresmian itu turut disaksikan Dirut PLN, Dahlan Iskan. 

SBY yang mengenakan kemeja warna biru juga menyinggung banyaknya perbukitan yang gundul“Saya melihatnya jadi kurang indahUntuk itu program penanaman 1 miliar pohon setiap tahun harus dilakukan agar kawasan Danau Toba hijauSaya menyumbangkan 100 ribu pohon kepada gubsu, wali kota, dan bupati, untuk ditanam agar lingkungan di sekitar Danau Toba makin hijau dan sehat,” tambahnya.

SBY juga mengingatkan agar masyarakat suku Batak bersatupadu dalam mewariskan tradisi dan adat istiadat leluhurSBY juga mengingatkan agar mengenang dan mengimplementasikan perjuangan pahlawan Sisingamangaraja“Sisingamangaraja dikenal tangguh karena berani melawan kolonialKarena itu juga perjuangan Sisingamangaaja dikenal hingga ke luar Batak seperti ke AcehBeliau gugur demi tanah leluhur dan rakyatnyaPerjuangan beliau tercatat dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia,” ungkap SBY.

Kedatangan SBY disambut hangat para undangan yang datang dari seluruh daerah di Sumatera UtaraDan pada kesempatan itu, 6 perwakilan suku Batak yakni Batak Toba, Simalungun, Mandailing, Angkola, dan Karo menyematkan pakaian adat dan memberikan cindera mata kepada SBY dan Ibu Ani Yudhoyono“Batak dikenal toleransi, mandiri, dan pekerja kerasUntuk itu saya berterimakasih atas penobatan gelar adat ini,” ujarnya

Pada kesempatan itu, perwakilan Batak Angkola melalui Tawari Siregar memberi gelar kepada SBY Patuan Sorimangaraja dan ibu Ani Yudhoyono bergelar Maduma Harungguan Hasanyangan.  “Kami para tokoh adat tak mau berpolitikTidak ada pemberian margaIni hanya penghormatan kepada bapak SBY sebagai tamu agung yang datang ke daerah kita,” kata tokoh adat bergelar Mangaraja Tenggo(cosmas/smg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerawanan Pangan Picu Kerawanan Sosial


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler