"Tuan rumah mengharapkan peristiwa seperti itu terulang lagi, karena banyak pihak yang pesimis dan merasa bahwa konferensi di Kopenhagen itu akan terjadi deadlock," ujar Gusti M Hatta, di Hotel Borobudur, Jumat (20/11) malam.
Permintaan kedatangan SBY itu juga dikatakan diharapkan oleh beberapa menteri luar negeri dari beberapa negara
BACA JUGA: Tjahyo: Tambahkan Kodam di Papua
"Keinginan Presiden untuk mengurangi emisi di dunia memang besar, sampai membentuk dewan nasional perubahan iklim di Indonesia," ungkap Hatta pula.Dikatakan Gusti M Hatta, SBY sendiri sebenarnya juga mengharapkan adanya sebuah hasil kesepakatan dalam konferensi itu
"Cina memang negara dengan emisi terbesar
BACA JUGA: Petani Tolak RUU Pengendalian Tembakau
Sebagaimana kita ketahui, konferensi kali ini berharap agar negara-negara besar sepakat mau mengurangi pembuangan emisinya," tutur Meneg LH lagi.Lebih jauh diakui oleh Gusti M Hatta, dirinya pun kurang puas dengan hasil COP sebelumnya
Sementara meski tidak diwajibkan, Indonesia sudah berusaha menjadi contoh bagi negara-negara lainnya, dengan sepakat melakukan penurunan emisi dari hanya 26 persen menjadi 41 persen per 2020
BACA JUGA: Petani Tembakau Minta Subsidi Bunga Perbankan
Namun, komitmen tersebut tentunya juga harus dibarengi oleh negara industri lain dalam mengurangi emisi, sekaligus guna mendukung negara hutan tropis."Hubungan kita dengan beberapa negara lain sudah baik mengenai emisi ini, seperti dengan BrasilMereka antara lain mengoptimalkan hutan mereka untuk mengurangi emisi," kata Gusti M Hatta(fir/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dugaan Mark-up Biaya Transportasi Haji
Redaktur : Tim Redaksi