jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi Hukum DPR Bambang Soesatyo, memaklumi sikap manusiasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang marah karena namanya diseret-seret dalam kesaksian terdakwa kasus suap impor sapi yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.
Namun, kata Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, sebagai seorang Presiden, mestinya SBY bisa menyikapinya dengan tenang. "Sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, tentu kita berharap presiden menyikapi hal tersebut lebih elegan," kata Bamsoet saat dihubungi, Jumat (11/10) di Jakarta.
BACA JUGA: Keluarga: Jika Andi Ditahan, KPK Menahan Orang tak Bersalah
Politikus Partai Golkar itu malah menyarankan Presiden menempuh jalur hukum bila tidak puas dengan pernyataan terdakwa kasus dugaan korupsi impor sapi itu. Sehingga tidak perlu memperlihatkan kemarahan di depan warga yang dipimpinnya.
"Sikap dan kemarahan presiden yang demikian keras itu dapat mempengaruhi pengadilan. Hakim, jaksa, saksi dan tentu saja terdakwa akan merasa tertekan," ujar anggota Komisi III DPR itu.
BACA JUGA: Sering Dibantu Airin, Adnan Buyung Bersedia Jadi Pengacara Adik Atut
Saata ditanya apakah sikap Presiden tidak berlebihan dengan ikut mengerahkan para menterinya mencari tahu siapa itu sosok Bunda Putri yang menurut Luthfi Hasan sebagai orang dekat Presiden SBY, Bamsoet menjawab lain.
"Kita kadang kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu. Kalau dia (bunda putri) tidak punya hubungan dekat dengan pusat kekuasaan mana bisa dia sesakti itu," pungkas Bambang Soesatyo. (fat/jpnn)
BACA JUGA: PKS: SBY Pura-pura tak Kenal Bunda Putri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andi Mallarangeng Keukeuh Tidak Bersalah
Redaktur : Tim Redaksi