JAKARTA - Mantan Kepala Kanwil Tingkat II Badan Sumber Daya Manusia Indonesia Pemerhati Pengembangan Ekonomi Daerah (BSDMI P2ED) Kabupaten Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara, David Pardede meminta pihak Istana bertindak tegasPardede yang mengaku menadi korban terhadap lembaga BSDMI P2ED yang mengatasnamakan "Staf Ahli SBY" meminta pihak yang namanya dicatut tidak hanya memberikan seruan kepada masyarakat
BACA JUGA: Umar Patek Masih di Pakistan, Polri Tetap Siapkan Penyidikan
"Seharusnya nama-nama Sudi Silalahi yang dicantumkan sebagai dewan pendiri dan Andi Mallarangeng sebagai dewan pakar BSDMI harus melaporkan ke polisi
BACA JUGA: BNPT Kaitkan Umar Patek dengan Bom Bima
Pardede menceritakan dirinya tergiur menjadi Kepala Kanwil Tingkat II BSDMI Tebing Tinggi karena percaya terhadap lembaga yang diketuai Irwanur Latubual
BACA JUGA: Polri Sudah Tahu Lokasi Persembunyian Nazaruddin
"Saya langsung berkeyakinan bahwa lembaga ini memang benarMakanya, walaupun saya diminta uang Rp 25 juta, saya rela memberikannyaApalagi kami dijanjikan menjadi pegawai negeri sipil (PNS), katanya.
Permintaan Irwanur pun dituruti semuanyaMulai dari merekrut orang-orang menjadi CPNS dengan menyetor Rp 25 juta per orang sampai mempersiapkan kunjungan Irwanur ke SumutIa rela menjadi "calon"Kata dia, dirinya berhasil mengumpulkan uang Rp 450 juta dan semuanya diserahkan ke Irwanur"Peristiwanya sekitar September 2010Tapi saat pengumuman CPNS Desember 2010, nama-nama yang ke 18 orang ini tidak lulus," tukasnya
Pardede mengungkapkan dari Kanwil BSDMI se Sumut ada sekitar Rp 1,5 Miliar yang dikumpul dan diserahkan kepada Irwanur dengan 53 orang yang dijanjikan menjadi PNSKata dia, orang-orang yang ikut mengumpulkan uang adalah Chris Hasugian, Herbert Hutabarat, Akbar Ahmad, Mangitar Pardede, dan Ricardo Sihaloho
Makanya, untuk menghindari adanya penipuan lagi, Pardede meminta pihak Istana memerintahkan Kapolri Timur Pradopo untuk menangkap Irwanur dan membubarkan lembaga BSDMI"Ini sudah jelas-jelas nama pak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah dicatut, tapi Istana hanya menyerukan tidak mengambil langkah nyata untuk menangkap Irwanur," ujarnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko Polhukam Minta KPK Telusuri Tudingan Nazaruddin
Redaktur : Tim Redaksi