JAKARTA - Gagasan yang diusung oleh Ketua MPR Taufiq Kiemas agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hadir dalam acara peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni mendatang, ditentang oleh Anggota DPD RI asal DKI Jakarta AM FatwaMenurut Fatwa, soal penetapan 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila masih kontroversial.
"Saya menentang keras Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk hadir acara peringatan lahirnya Pancasila yang digagas oleh Ketua MPR Taufiq Kiemas, 1 Juni mendatang
BACA JUGA: Pansel Ketua KPK Terpaksa Ngutang
Problemnya, penetapan 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila masih kontroversialKalau hanya Taufiq Kiemas bersama kader partainya memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni yang akan, menurut Fatwa, silakan saja. "Tapi jangan menyeret-nyeret institusi kepresidenan dan lembaga negara," ujar mantan politisi PAN itu.
Di tempat yang sama, sejarawan Universitas Indonesia (UI) Peter Kasendah juga menyatakan penolakan terhadap kehadiran presiden disetiap tanggal 1 Oktober dalam acara Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
"Bahwa dalam tragedi Lubang Buaya itu terbunuh sejumlah jendral, dalam perspektif sejarah itu perlu untuk kita kenang
BACA JUGA: Cari Keluarga Teroris, Foto Mayat Dirilis
Tapi kejadian tersebut tidak dapat dikait-kaitkan dengan Pancasila itu saktiMenyikapi keinginan Taufiq Kiemas (TK) selaku Ketua MPR untuk memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni mendatang, Peter melihat gagasan tersebut sah-sah saja
BACA JUGA: Lagi, Polri Didesak Tahan Edmon dan Radja
"TK tentu berkepentingan agar hari lahir Pancasila 1 Juni itu dapat legitimasi dari pemerintahSebagai sebuah pertarungan, itu sah saja," tegasnya(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Swasta Dapat Asuransi
Redaktur : Tim Redaksi