jpnn.com - JAKARTA - Anggota Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat, Etty Manduapessy mengatakan tidak ada alasan bagi Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali maju menjadi Ketua Umum Partai Demokrat 2015-2019 melalui kongres mendatang.
Alasannya, sebagai politisi, SBY sudah pernah menduduki jabatan puncak sebagai presiden. "Aneh, jika SBY kembali ingin jadi ketua umum. Ini tidak masuk akal saja atau pertanda SBY belum puas dua periode jadi presiden," kata Etty Manduapessi, dalam jumpa pers Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat di Jakarta, Senin (24/11).
BACA JUGA: KPK Merasa Tak Berkewajiban Awasi Munas Golkar
Menurut Etty, saat ini SBY sudah mulai merancang dan mendesain agar pada kongres PD tahun 2015 mendatang bisa menang secara aklamasi. Dia ingatkan, PD bukan milik SBY. "Bahkan, SBY tidak ikut mendirikan PD. Partai ini sesungguhnya didirikan oleh anggota Forum Deklarator dan Pendiri PD yang berjumlah 99 orang. Lihat Akte Pendirian Demokrat," ungkapnya.
Dia katakan, PD didirikan dengan berdarah-darah menggunakan uang sendiri dan mempertaruhkan nyawa pendiri. "Saya pribadi saat PD didirikan, itu Maluku sedang bergejolak karena perang. Saat itu semua harta saya gadaikan dan nyawa pun saya pertaruhkan. Kini SBY dan keluarganya menguasai partai. Di negara-negara demokrasi, tidak ada ketua umum partai merangkap presiden dan anaknya jadi Sekjen," ujarnya.
BACA JUGA: Nasdem Dukung Larangan Rapat Dengan DPR
Dirinya juga tidak setuju jika saat ini SBY tidak lagi jadi presiden sehingga punya banyak waktu untuk mengurus Partai Demokrat dan membesarkan Partai Demokrat. Menurutnya alasan itu tidak masuk akal.
SBY ketika menjadi presiden dan ketum saja, suara PD anjlok. ”Dimana logikanya kalau dia presiden dan ketum saja suara PD anjlok, bagaimana kalau tidak jadi presiden. Dia bilang dulu tidak ada waktu untuk mengurus PD, lantas kenapa dia jadi ketum? Kalau dulu memang tidak ada waktu karena kesibukan, maka seharusnya dia fokus jadi presiden atau ketum,” imbuhnya.
BACA JUGA: Tersangka Korupsi Penjualan Aset Patal Bekasi Segera Ditahan
Menurut dia yang berkuasa atas waktu di langit adalah Tuhan Yang Maha Esa dan penguasa waktu di bumi adalah presiden. Seorang presiden bisa menentukan waktunya sendiri tanpa harus menyesuaikan dengan waktu orang karena orang lain biasanya yang menyesuaikan waktu dengan waktu presiden.
”Jadi kalau dia bilang pas jadi presiden dia tidak punya waktu untuk mengurus PD menurut saya aneh. Waktu itu punya presiden kalau di bumi dan di langit punya Tuhan. Jadi aneh alasan SBY ini,” ujar mantan Ketua DPD PD Maluku itu. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Belum Putuskan Usulan 1 Triliun 1 Provinsi
Redaktur : Tim Redaksi