SBY Dinilai Lebih Sibuk Jadi Presiden Partai Demokrat

Senin, 28 Oktober 2013 – 17:09 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pidato politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara temu kader Partai Demokrat mendapatkan kritik. Mengacu pada pidatonya, SBY dinilai terlalu fokus mengurusi internal partainya ketimbang mengurus negara.

Penilaian ini disampaikan anggota Komisi III DPR RI, Eva Kusuma Sundari. Legislator dari Fraksi PDIP itu meminta SBY untuk memprioritaskan kerja sebagai presiden sesuai dengan janjinya.

BACA JUGA: Kabareskrim Harus Berpengalaman di Reserse

"Rasanya Presiden RI jadi Presiden Partai Demokrat, energinya terserap mengurusi isu-isu internal," kata Eva melalui pesan singkat, Senin (28/10).

Menurut Eva, seharusnya pidato SBY menyoroti isu-isu yang menyangkut rakyat Indonesia. Misalnya isu pemberantasan korupsi maupun penanganan amnesti TKI.

BACA JUGA: Sefti Bantah Antar Rp200 juta untuk LHI

Eva menilai, pidato SBY tersebut kontradiktif dengan pesannya kepada para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Pasalnya, SBY pernah memperingatkan menteri-menteri yang memprioritaskan partai dibanding tugasnya sebagai untuk mengundurkan diri.

Sebaiknya, sambung Eva, SBY menyudahi segala aktivitas kepartaian. Di akhir masa jabatannya, SBY diminta untuk fokus mengurusi negara.

BACA JUGA: Pengakuan Bunda Putri di KPK

"Hampir setahun menjadi komandan Demokrat dan terbukti terkuras energinya untuk Demokrat. Tinggal setahun di pemerintahan, emergency di Demokrat segera disudahi," tegasnya.

Seperti diberitakan, pidato SBY menyinggung soal tudingan yang menyerang Partai Demokrat selama 2,5 tahun terakhir. Ia memotivasi kader Demokrat untuk optimis dan kerja keras menghadapi pemilu 2014. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemeja dan Jas untuk LHI Seharga Rp165 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler