SBY Dinilai Sekadar Pejabat, Bukan Pemimpin Bangsa

Kamis, 26 Agustus 2010 – 21:27 WIB
JAKARTA - Presiden Indonesian Islamic Business Forum (IIBF), Heppy Trenggono menegaskan bangsa ini membutuhkan seorang presiden yang mampu menjadi pemimpin bangsa, bukan sekadar presiden yang menjabatMenurutnya, presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat ini dimiliki Indonesia lebih banyak menampilkan diri sebagai presiden yang menjabat dan cenderung mengabaikan tugas utamanya yakni memimpin bangsa.

"Indonesia butuh seorang presiden yang memimpin, bukan presiden yang menjabat yang cenderung mengabaikan tugas utamanya memimpin bangsa," tegas Heppy Trenggono, di sela-sela buka puasa bersama, di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (26/8).

Selain butuh presiden yang memimpin, lanjutnya, kepemimpinan seorang presiden juga harus bersikap tegas terutama menyangkut kewajiban menjaga harkat dan martabat bangsa dalam pergaulan regional dan internasional.

"Kasus penangkapan tiga petugas Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP) Indonesia, Jumat (13/8) oleh Kepolisian Diraja Malaysia di dalam perairan Indonesia sesungguhnya satu ujian berat bagi pemimpin bangsa ini

BACA JUGA: Pansel Persoalkan Kemampuan Manajerial Busyro

Tapi apa yang terjadi?, hingga detik ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang semula diharapan rakyat menjadi pemimpin ternyata lebih mengambil sikap diam dan sama sekali tidak memperlihatkan kegelisahannya sama sekali," kata Heppy.

Lebih lanjut, dia menyarankan agar momentum Nuzul Quran yang jatuh pada malam ini bisa dijadikan momentum oleh pemimpin bangsa ini untuk merenung dan membaca situasi riil bangsa ini yang sesungguhnya
"Kita hanya bisa merasakan betapa sulitnya kondisi bangsa ini sesungguhnya

BACA JUGA: RI Tuntut Ganti Rugi Rp22 Triliun

Pendidikan makin mahal, rakyat miskin semakin banyak serta harkat dan martabat bangsa ini pun diinjak-injak oleh negara tetangga Malaysia
Saya menyarankan agar SBY merenung dan mengambil keputusan penting di malam Nuzul Quran ini," sarannya.

Terkait insiden penangkapan tiga petugas KKP Kepri oleh Kepolisian Diraja Malaysia, bagi Heppy Trenggono jangan hanya dilihat sekadar tiga petugas KKP Provinsi Kepulauan Riau

BACA JUGA: Jimmly Klarifikasi Penggunaan Dana Abadi Umat

"Di pundak tiga petugas KKP itu bertengger simbol-simbol negara yang semestinya dalam tatanan pergaulan dunia juga harus dihormati oleh Polisi Diraja MalaysiaPelecehan itu sangat mungkin terjadi karena mereka tahu betul bahwa Indonesia ini adalah bangsa yang lembek hingga pelecehan itu akan terus terjadi," tegasnya.

Diingatkan Heppy, akibat dari tidak adanya ketegasan sikap dari pemimpin bangsa ini, pada akhirnya semua harus ditanggung oleh rakyat"Sebentar lagi anak-anak bangsa ini yang berdomisili di sekitar daerah perbatasan Malaysia pasti akan mendapat perlakuan yang tidak senonoh dari negara tentangga MalaysiaAgar hal itu tidak terjadi, Presiden SBY harus segera memperlihatkan sikap tegasnya dan berkomitmen untuk membela hak-hak rakyatnya," harap Heppy.

Jika Presiden SBY mau memperlihatkan sikap tegasnya untuk membela harkat dan martabat bangsa ini, pasti jutaan masalah negeri ini segera teratasi"Termasuk konflik yang saat ini terjadi antara Indonesia dengan MalaysiaKalau tidak, pelecehan terhadap bangsa dan negara ini akan terus berlanjut," ujarnya. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok, Pansel Umumkan di Istana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler