SBY Disarankan Tiru Bill Clinton

Rabu, 30 Desember 2009 – 19:09 WIB

JAKARTA - Pengamat Politik dari Charta Politika, Bima Arya Sugiharto, menilai pemerintahan SBY saat ini berada dalam situasi yang serba salah terkait beredarnya buku George Junus Aditjondro berjudul 'Membongkar Gurita Cikeas'Di satu sisi pemerintah tidak bisa menerapkan pola-pola lama dengan membredel buku-buku yang diterbitkan, namun disisi lain pemerintah juga harus menjaga situasi politik yang lebih stabil.

Saat ini, lanjutnya, semua hal diarahkan masuk ke wilayah politik

BACA JUGA: Gus Dur Wafat di RSCM

Padahal jika ada unsur pidananya bisa diarahkan ke proses hukum
"Rumitnya, kalau jalur hukum yang ditempuh, tentunya energi bangsa ini habis hanya untuk membahas kasus yang sebenarnya tidak perlu direspon presiden," ujar Bima ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (30/12).

Bima mencontohkan, ketika Presiden AS Bill Clinton diterpa isu perselingkuhan dengan sekretarisnya Monica Lewinsky, pemerintahan Clinton tetap jalan dan tidak terganggu dengan isu

BACA JUGA: 2 Tahun, 39 Ribu Tewas di Jalan

Seharusnya pemerintahan SBY bisa meniru hal itu dan tetap saja fokus dengan tugas-tugasnya tanpa perlu menanggapi secara berlebihan berbagai isu yang berkembang.

Yang kita saksikan, SBY justru terkesan tidak arif dan memprovokasi masyarakat
Disisi lain, kata Bima, pemerintahan SBY memberikan mobil mewah kepada anggota kabinet dan pejabat tinggi negara seharga Rp1,3 miliar tanpa mempertimbangkan sorotan publik terhadap dirinya.

“Seharusnya, di tengah situasi seperti ini, pembelian mobil untuk jajaran pejabatnya bisa ditunda dulu, atau kalau memang diperlukan jangan membeli mobil semewah itu

BACA JUGA: KPK Didesak Masuk ke Sektor Tambang

Pemerintah bisa membeli mobil yang harganya tidak miliaranIni kan terkesan pemerintah sudah mati rasa,” jelasnya.

Hal yang tidak diduga oleh SBY, ternyata beberapa pimpinan lembaga parlemen menolak menerima mobil mewah itu“Ini kan menggambarkan lemahnya koordinasi antara pemerintah dan legislatif dan juga antara Partai Demokrat sebagai pimpinan koalisi dengan koalisi yang sebagian juga menolak menerima mobil itu."

Dia menyarankan, agar SBY harus memikir ulang soal koalisinya"Demokrat dan SBY tidak bisa  membiarkan terus parpol anggota koalisi memainkan angendanya masing-masingBenar parpol harus memikirkan konstituennya, namun parpol juga harus memikirkan kewajiban koalisinyaIni harus dibicarakan mana yang bisa dimainkan dan mana yang harus diredamProses komunikasi antar-koalisi memang tersendat sebagai akibat tidak ada koordinasi yang baik,” tandasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwil-Polwiltabes Segera Ditutup


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler