"Kita dikejutkan atas dilaksanakannya hukuman mati terhadap Ruyati binti Satubi
BACA JUGA: Pemerintah Segera Buka Atase Hukum di LN
Saya berduka atas musibah itu dan saya prihatin serta menyampaikan protes yang sangat keras kepada Saudi ArabiaNamun demikian, SBY meminta agar masyarakat tidak lantas menuding pemerintah tidak berbuat apa-apa untuk menyelamatkan Ruyati
BACA JUGA: TKW Ilegal Bermodus Umroh Sulit Diawasi
Bagaimanapun, untuk masalah hukum tidak ada satu kepala negara pun yang bisa melakukan intervensiMenteri Luar Negeri Marty Natalegawa menjelaskan, sejak Ruyati ditahan oleh kepolisian Arab Saudi, pemerintah melalui KJRI di Mekkah sudah langsung memberikan pendampingan dan upaya-upaya hukum
BACA JUGA: SBY Putuskan Moratorium TKI ke Arab Saudi
Di setiap proses pengadilan, Ruyati disebut mengakui dengan gamblang memang telah melakukan pembunuhan terhadap majikannya pada 12 Januari 2010KJRI telah mengupayakan agar pihak keluarga memberikan maaf pada Ruyati, namun pihak keluarga korban menolak memberikan maaf."Di saat proses pengampunan sedang dilakukan, pada tanggal 18 Juni kita mendengar bahwa almarhumah sudah dieksekusi tanpa pemberitahuan lebih duluIndonesia mengecam dan protes keras, karena eksekusi tanpa pemberitahuan lebih dulu bertentangan dengan praktek internasional," tegas Marty.
Tidak hanya protes, Pemerintah Indonesia juga menarik pulang Duta Besar Indonesia di Arab Saudi dan memanggil Duta Besar Arab Saudi di JakartaSecara langsung pula, Dubes Arab Saudi menyampaikan permintaan maaf negaranya atas eksekusi mati terhadap Ruyati yang tanpa pemberitahuan lebih dulu kepada Indonesia.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Denda Terdakwa Sisminbakum Dikorting Rp 50 Juta
Redaktur : Tim Redaksi