JAKARTA—Dalam pertemuan dengan Duta Besar Arab Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Mohamed Amen Al Khayyat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta dengan tegas agar kasus Ruyati jangan sampai terulang lagiMeski menghormati setiap putusan hukum negara lain, namun tata krama hukum internasional tetap harus dihormati.
‘’Dalam tata krama hubungan internasional mengonfirmasikan adalah kelaziman
BACA JUGA: Arsyad Bilang Mahfud Pengemis Jabatan
Kita garis bawahi arti pentingnya pemberitahuan lebih awal,’’ ujar juru bicara kepresidenan bidang luar negeri, Teuku Faizasyah pada wartawan di Istana Negara, Selasa (28/6).Faizasyah menyebutkan tidak ada pembahasan khusus mengenai bantahan Dubes Arab Saudi atas permintaan maaf negaranya pada Indonesia
‘’Presiden pada intinya menggarisbawahi bagaimana menarik pelajaran dan memastikan hubungan bilateral akan lebih baik dalam berbagai aspek yang telah baik selama ini,’’ kata Faizasyah.
Dubes Arab Saudi juga berjanji akan menindaklanjuti surat yang hendak disampaikan Presiden SBY langsung kepada Raja Arab Saudi
BACA JUGA: Arsyad: Ini Pengalihan Isu Kasus Nazaruddin!
BACA JUGA: Razia Ponsel dan Tes Urine Napi Bakal Digalakkan
Di dalam surat tersebut, selain ucapan terimakasih atas pengampunan bagi ratusan TKI yang bermasalah, Presiden SBY juga melakukan kecaman keras atas hukuman pancung Ruyati yang disebut tanpa pemberitahuan lebih dulu kepada pemerintah RI itu.‘’Pembicaraan lebih pada kesepakatan dua negara yang bersepakat menciptakan suatu kerangka penyelesaian dan memberi perlindungan bagi WNI yang terancam mati,’’ kata Faizasyah.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Periksa Staf Sekjen MK
Redaktur : Tim Redaksi