jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap agar perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah segera terwujud. Jika ketidakpastian terus berlangsung, maka banyak yang dipertaruhkan dunia di wilayah yang sangat strategis itu.
Demikian dikatakan Presiden SBY saat menyampaikan sambutan pada Konferensi Kerjasama antara negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina atau Conference on Cooperation Among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD ) kedua, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu (1/3).
BACA JUGA: 22 Negara Sepakat Bantu Pembangunan Palestina
Presiden SBY menyampaikan keprihatinannya atas perkembangan di Timur Tengah yang hingga saat ini masih mencemaskan. Suriah masih dilanda konflik internal . Libya sedang berjuang untuk perdamaian dan stabilitas, dan Mesir masih menghadapi tantangan dalam transisi demokrasi .
Terkait dengan perkembangan di Timur Tengah itu, Presiden SBY menyampaikan pandangan Indonesia dalam beberapa masa ke depan.
BACA JUGA: Korea Selatan Ingin Reuni Keluarga Terus Digelar
"Pertama , kami ingin melihat Timur Tengah yang damai, di mana negara-negara di sana bisa menikmati stabilitas politik dan bekerja sama dengan negara lain secara damai satu sama lain," kata SBY seperti yang dilansir RM Online.
Kedua , Indonesia ingin melihat konsolidasi demokrasi di Timur Tengah yang memungkinkan warganya terlibat aktif dalam pembangunan negara masing-masing.
BACA JUGA: Korea Selatan Ingatkan Jepang Soal Budak Seks
Ketiga, lanjut Presiden SBY, Indonesia ingin melihat Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya . Keempat, Indonesia ingin melihat Timur Tengah yang makmur , dan karena itu dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi global.
Menurut Presiden SBY, dunia ingin melihat Timur Tengah yang bersatu dan memelihara satu sama lain .
"Berdasarkan pengalaman kami di wilayah Asia Tenggara, ini memang bukan upaya mudah. Tapi ASEAN telah membuktikan bahwa setelah beberapa dekade upaya berkelanjutan, kita dapat membangun daerah lebih stabil didasarkan pada saling percaya," tuturnya. (rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jutaan Orang Kelaparan, Jutaan Ton Makanan Dibuang
Redaktur : Tim Redaksi