SBY Jawab Alasan Batalnya Pertemuan dengan Megawati

Minggu, 05 Oktober 2014 – 21:15 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Banyak pihak mempertanyakan hubungan Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terus merenggang meski masa akhir jabatan SBY hampir usai.

Wacana pertemuan keduanya sudah ada sejak lama. Namun, hingga saat ini, belum juga terlaksana. SBY disebut-sebut tidak menjalin komunikasi untuk pertemuan tersebut.

BACA JUGA: PDIP Dinilai Masih Bergaya Oposisi

Menjawab hal tersebut, SBY akhirnya memberikan penjelasan terkait kegagalannya bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut. Terutama di detik-detik terakhir menjelang pemilihan pimpinan Ketua DPR-RI periode 2014-2019, pada Rabu (1/10) malam hingga Kamis (2/10) dinihari.

Melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono yang diunggahnya pada Minggu (5/10) sore, SBY mengaku menerima banyak pertanyaan bernada menyesalkan, mengapa ia dan Megawati Soekarnoputri tidak bisa saling bicara langsung untuk kebaikan bangsa.

BACA JUGA: Nilai Perppu Pilkada Langsung Penuhi Syarat Konstitusi

Belakangan, kata SBY, bahkan ada yang menuduhnya seolah-olah ia menutup diri terhadap komunikasi dan silaturahmi dengan Megawati.

“Benar, 10 tahun ini saya berupaya untuk bisa bersilaturahim dan menjalin komunikasi kembali dengan Ibu Megawati. Tetapi Allah belum mengizinkan,” tulis Preside SBY melalui akun twitter pribadinya itu.

BACA JUGA: Jokowi Ogah Sebut Nama Kandidat Pimpinan MPR

Presiden SBY mengatakan, mantan Ketua MPR yang juga suami Megawati Soekarnoputri, almarhum Taufik Kiemas, sampai akhir hayatnya, juga ingin ia berdua (SBY dan Megawati) bisa menjalin komunikasi lagi demi kebaikan bangsa. Namun, hal itu belum terlaksana hingga saat ini.

Menurut SBY, dulunya ia cukup sering bertemu Taufik Kiemas dan Puan Maharani. Namun, tidak dengan Mega. Pesan-pesan dari Mega, kata dia, hanya diterima melalui elit-elit politik PDI Perjuangan.

“Selama ini pesan Ibu Mega saya respons positif. Jika tidak mungkin saya lakukan sebagai Presiden, juga saya sampaikan baik-baik,” sambungnya.

SBY mengaku berkaitan dengan  dinamika politik sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu, ia juga menyampaikan pesan kesiapannya untuk bertemu Megawati. Namun, SBY menyesalkan respon yang ia terima kurang positif, sehingga pertemuan urung terlaksana. “Publik dan media, saya kira juga tahu,” ujar SBY.

Terkait perkembangan yang terjadi menjelang pemilihan pimpinan DPR-RI periode 2014-2019, Presiden menjelaskan, pada Selasa (30/9) malam, ia bertemu dengan Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan mantan calon wakil presiden pada Pilpres 2014 Hatta Rajasa, di Istana Negara, untuk membicarakan politik terkini.

Menurut SBY, pertemuan dengan Pak Jokowi berlangsung baik. Selanjutnya, ketika PDIP inginkan kebersamaan di DPR, SBY menyampaikan pentingnya pertemuan dirinya dengan Megawati Soekarnoputri masing-masing selaku Ketua Umum Partai Demokrat (PD) dan PDIP.

“Pertemuan saya dengan Pak Jokowi selama ini baik dan konstruktif. Pertemuan antara Presiden “incumbent” dengan Presiden Terpilih,” tulisnya.

Tetapi, lanjutnya, untuk sebuah kebersamaan politik antara PDI Perjuangan dan Demokrat, SBY menyampaikan tentunya yang mesti bertemu adalah kedua pemimpin partai. Ia berharap pertemuan dengan Mega terjalin. Namun, nampaknya pertemuan penting di saat “kritis” itu tidak terjadi. Menurut SBY, ia mendengar nanti pada saatnya Megawati akan “menerima” dirinya.

“Jika kedua Ketua Umum (PDIP & PD) bertemu, maka akan saling mengetahui kehendak, niat dan semangat yang baik untuk sebuah kebersamaan,” kata SBY.

Pada hari Rabu (1/10), setelah menghadiri Pelantikan Anggota DPR, DPD & MPR, menurut Presiden SBY, ia ditemui sahabatnya yang kini menjadi Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla (JK) di Gedung DPR-RI.

“Intinya, Pak JK mengatakan akan baik jika ada solusi bersama untuk mengatasi situasi politik yang mengkhawatirkan. Pikiran itu jernih,” papar Presiden.

Ia pun merespon dan menyetujui pendapat tersebut. Namun, hingga 1 Oktober malam, tambah SBY, pertemuan yang sudah lama ia harapkan itu memang tidak terjadi.

“Demikianlah penjelasan saya, agar duduk persoalannya menjadi jelas,” pungkas SBY seraya berdoa. "Semoga Idul Qurban kali ini menjadi momen yang baik bagi kita semua," tandasnya. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terus Berupaya Pulangkan Buronan Korupsi Chevron


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler