JAKARTA - Komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam hal perubahan iklim (climate change) patut dipertanyakanKetidakhadiran Presiden pada acara pembukaan International Youth Forum on Climate Change di Jakarta Convention Center Rabu (23/2) siang, membuat penggagas acara bertanya-tanya tentang keseriusan SBY dengan isu climate change yang sudah menjadi isu internasional.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang juga Wakil Presiden World Assembly of Youth (WAY), Ahmad Doli Kurnia, menyatakan bahwa para peserta konferensi termasuk delegasi pemuda dari 42 negara merasa kecewa dengan ketidakhadiran SBY
BACA JUGA: Disomasi, Dipo Alam Ditenggat Tiga Hari
Khusus Doli, kekecewaan itu lantaran SBY sendiri yang meminta konferensi internasional yang sedianya digelar mulai 21 Februari itu untuk diundur menjadi tanggal 23 Februari"Kami kecewa dengan kenyataan bahwa Beliau (SBY) tidak hadir
BACA JUGA: MPR Desak Aparat Cari Provokator Kekerasan
Padahal, acara itu digelar mulai tanggal 23 Februari merupakan tanggal yang dipesan beliau dari semula acara pembukaan tanggal 21," kata Doli di sela-sela acara.Menurut Doli, selama ini SBY dikenal sering mengkampanyekan perubahan iklim
BACA JUGA: Jajaran Menteri Bela Dipo Alam
"Tapi nyatanya pada even internasional seperti ini saja tidak datang," keluh Doli.Sampai-sampai Doli mengungkapkan kekesalannya dengan menambah daftar kebohongan SBY seperti ditudingkan para pemuka agama"Kalau selama ini para agamawan mengatakan ada sembilan kebohongan, saya tambah setengah jadi 9,5," ujarnya.
Ditegaskannya, even internasional yang digagas KNPI dan WAY itu semestinya bisa dimanfaatkan SBY untuk memberikan sumbang pikiran terhadap isu perubahan iklimAlasan Doli, dari konferensi itu pula akan disusun semacam deklarasi agar pemuda bisa berperan lebih dalam masalah perubahan iklim.
"Harus ada gerakan konkret dari anak-anak muda internasional untuk bersama-sama dan secara terstruktur membuat organisasi baru khusus menangani perubahan iklim," cetusnya
Ia mencontohkan, pemuda bisa berperan dalam kampanye perubahan iklim melalui gerakan tanam pohon"Kita juga akan deklarasikan gerakan menanam satu miliar pohon," tandasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rektor IPB Enggan Beber Susu Berbakteri
Redaktur : Tim Redaksi