SBY: Kita Diserang Habis-habisan

Sabtu, 26 Oktober 2013 – 12:07 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Dok

jpnn.com - BOGOR - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa partainya bercita-cita tetap bersih dan bebas dari korupsi. Hal itu dikatakan SBY dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) dan Silaturahmi Kader Partai Demokrat tahun 2013 di Sentul Internasional Convention Center (SICC) Bogor, Sabtu (26/10).

Menurut SBY, partainya memiliki tekad dan komitmen yang kuat untuk menindak dan membersihkan kader yang terlibat korupsi. Dia juga berjanji tak akan tebang pilih terhadap siapapun kader yang terlibat korupsi.

BACA JUGA: PDIP: Persoalan DPT jadi Ancaman Pemilu Jujur

"Partai Demokrat mendukung penuh pemberantasan korupsi baik oleh KPK, kepolisian, kejaksaan dan siapapun. Meskipun pahit dan sedih, Demokrat tak melindungi kader yang melakukan kejahatan dan tindak korupsi. Kalau ada kader salah, Demokrat tak mau menuding ke sana kemari mengatakan itu konspirasi. Justru dengan cara seperti ini diangap partai kita dianggap partai korup," paparnya.

Bahkan SBY sempat berkeluh kesah bahwa partainya kini disebut sebagai sarang koruptor. Padahal, kata SBY, di luar sana masih ada partai lain yang juga belum tentu bersih tapi masih aman-aman saja.

BACA JUGA: Ruhut Sarankan Gede Pasek Mundur Daripada Mendua

"Tolong jawab dengan jujur, benarkah hanya Demokrat yang kadernya melakukan korupsi? Apakah pihak lain semuanya bersih dan tak ada korupsi? Mengapa jika kader Demokrat yang salah menghabisinya tak kepalang, sementara yang lain aman-aman saja. Camkan baik-baik, partai yang benahi diri dan bantu penegakan hukum malah dikatakan sebagai partai korup," keluh SBY.

Dia juga merasa, selama 2,5 tahun belakangan ini Partai Demokrat kerap diserang habis-habisan oleh parpol-parpol dan sejumlah media massa. "Kita diserang parpol dan sejumlah media massa, sebagian dari mereka ada di depan saya," tegasnya.

BACA JUGA: Sangkaan Baru, Akil Dijerat UU TPPU

"Adilkah cara-cara seperti itu? Apakah sikap dan cara tebang pilih tak adil itu baik untuk pemberantasan korupsi ke depan? Apakah sikap parpol lain yang menutupi kadernya korupsi itu baik? Mengapa justru Demokrat yang berani ambil risiko dan serius lakukan pemberantasan korupsi malah dianggap partai yang korup?," pungkasnya. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perlu Dewan Etik untuk Tangkal Publikasi Survei Pesanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler