SBY: Masih Banyak Korupsi di Daerah

Sudah Keluarkan 155 Izin Pemeriksaan

Rabu, 01 Desember 2010 – 13:47 WIB

JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan, korupsi masih marak terjadi di IndonesiaKhususnya di jajaran pemerintah daerah yang melibatkan kepala daerah dan wakil-nya

BACA JUGA: Banyak Kepala Daerah Terjerat Korupsi, SBY Sedih

SBY pun mengaku sangat prihatin
Di tengah usaha pemerintah untuk terus memerangi korupsi, masih saja ada pemimpin di daerah yang tidak amanah.

Dalam pidato saat membuka Konfrensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/12), SBY mengatakan bahwa sejak tahun 2005 ketika pemerintah mulai agresif melakukan pemberantasan korupsi bersama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lembaga penegak hukum lainnya, sudah tercatat ratusan kepala daerah bersentuhan dengan kasus hukum karena melakukan tindak pidana korupsi.

‘’Sudah ada penindakan tegas terhadap 155 pejabat negara yang saya tandatangani izin pemeriksaannya.  Oleh KPK, ada tujuh Gubernur dan 20 Bupati

BACA JUGA: Berantas Korupsi, SBY Titikberatkan pada Lima Hal

Ini merupakan izin pemeriksaan terbanyak yang pernah dikeluarkan Presiden untuk penegakan hukum di negeri ini
Minggu lalu masih ada lagi izin pemeriksaan yang datang ke meja kerja saya,’’ ungkap SBY.

SBY pun mengaku sangat sedih dengan masih banyaknya izin pemeriksaan kepala daerah yang terus saja datang kepadanya

BACA JUGA: Korupsi Masih Marak, Ganggu Pertumbuhan Ekonomi

Padahal kata SBY, setelah dibaca kasus hukum yang menjerat, ternyata kasus tersebut sangat kecil sekali dan hanya untuk mencari kepentingan diri pribadi.

‘’Saya baca sekilas dan bertanya dalam hati, siapa lagi ini? Gubernur atau Bupati mana lagi? Apa lagi ini kasusnya? Ternyata setelah dibaca, kadang persoalannya sangat sepele tapi ya tetap saja korupsi namanyaSaya sebenarnya jadi kasihan sama mereka, tak jarang saya mengenal mereka karena prestasinyaTapi kenyataannya tetap saja korupsi dan atas nama pemberantasan hukum, saya harus tandatangani izin-nya meski hati saya sedih sekali,’’ kata SBY.

SBY mengatakan, hingga saat ini perang memberantas korupsi memang menjadi tugas beratMeski sudah banyak aturan dan regulasi Undang-Undang (UU) baru yang dikeluarkan guna mempersempit ruang gerak bagi para koruptor, ternyata masih banyak yang mencuri-curi kesempatan melakukan korupsi.

‘’Korupsi di wilayah perpajakan, masih saja terjadiKorupsi pada pengelola anggaran dan pengadaan barang seperti mark up (menaikkan harga tidak sesuai ketentuan) juga masih terus terjadiJuga masih ada suap menyuap dalam wilayah politik,’’ tegas SBY.

Ironisnya kata SBY, meski pemerintah telah mengeluarkan banyak peringatan kepada pejabat negara dan pejabat daerah untuk tidak korupsi, ternyata masih saja sering terungkap kasus korupsi yang melibatkan para abdi negara iniBerbagai upaya pemberantasan korupsi, masih saja dianggap hal yang biasa.

Karena itulah, SBY pun memberikan peringatan keras kepada seluruh jajaran Menteri, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati/Walikota serta wakilnya, dan seluruh pejabat di lingkungan pemerintah untuk tetap menjaga integritas kerja masing-masing dan mencegah diri untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi.

‘’Janganlah sesekali melakukan tindak pidana korupsiKarena kalau ada pejabat yang benar-benar terlibat korupsi, saya sebagai Presiden tidak akan bisa menolongSaya juga sedih dan sangat merugi, kalau ada kepala daerah yang sudah dipilih oleh rakyat, terlibat kasus hukum dan tidak bisa memimpin daerahnyaSebelum menyesal dikemudian hari, jangan lakukan korupsi sekecil apapun,’’ tegas SBY.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun ini, 3,29 Juta WNI Kerja di Luar Negeri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler