BACA JUGA: Umat Hindu Rayakan Saraswati
Tapi, rakyat tetap boleh beropini"Kami tengah menjaring masukan dari masyarakat siapa sosok yang layak menggantikan Hendarman," kata Wakil Ketua Koordinator Badan Pekerja ICW Emerson Yuntho kepada Jawa Pos kemarin (2/8)
BACA JUGA: Ringkus Noordin CS Sebelum 17 Agustus
Menurut dia, menurut perspektif ICW, kinerja Hendarman Supandji sangat tidak memuaskanEmerson menuturkan, berdasar pemantauan ICW, ditemukan sedikitnya 40 kasus korupsi kelas kakap yang tidak tuntas di tingkat penyidikan
BACA JUGA: Jamin Tak Ada Penahan Prita
Ada kasus yang penyidikannya dimulai 1998, ada juga yang sejak 2005Di antaranya, kasus korupsi skandal Bank Bali Rp 904 miliar (1999), kasus korupsi di PT Perumnas Rp 859 miliar (1999), dan kasus korupsi pembangunan kantor cabang PT Taspen 679 miliar (1999)"Penanganan beberapa kasus korupsi BLBI juga tidak jelas," kata Emerson.Dia menyebut, dalam penanganan kasus korupsi, ada kecenderungan Kejaksaan Agung menggunakan pola "tangani yang baru, lupakan yang lama"Artinya, ada indikasi Kejaksaan Agung hanya menangani kasus-kasus yang baru masuk 2?3 tahun terakhirSementara itu, kasus-kasus korupsi yang lama justru dipetieskan"Masih belum tuntasnya kasus-kasus kelas kakap tersebut menunjukkan kinerja pemberantasan korupsi di kejaksaan sangat jauh dari harapan," tegasnya.
Hendarman sebaiknya diganti kalangan nonkarir? "Dua-duanya (karir atau nonkarir, Red) punya plus minusAbdul Rahman Saleh kan juga dari kalangan nonkarirTapi, tidak memuaskan juga," jelas Emerson.Menurut dia, sosok jaksa agung harus berintegritas, cerdas berkualitas, cepat mengambil keputusan, serta punya komitmen dalam penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan reformasi birokrasiTidak peduli dari kalangan karir ataupun nonkarir"Yang penting, bebas dari kepentingan politik atau bisnis," tandasnya(pri/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tunggu Daftar Rekanan KPU
Redaktur : Tim Redaksi