jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Ubedilah Badrun menilai koalisi antara PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat adalah sesuatu yang mustahil terjadi. Faktor hubungan buruk antara pimpinan kedua partai dianggap sebagai penyebabnya.
"Dari fakta dua periode rezim SBY berkuasa dan PDIP mengambil peran oposisi, serta hubungan antara SBY dengan Megawati yang belum cair maka itu indikasi bahwa pasca pemilu legislatif Demokrat dan PDIP tidak akan berkoalisi," kata Ubedilah saat dihubungi di Jakarta, Rabu (12/3).
BACA JUGA: Ruhut Ngaku Diperiksa Soal Aset Anas
Seperti diketahui, sejak 2004 hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang merenggang. Bahkan, kemarin SBY mengakui secara terang-terangan hubungannya dengan Mega sampai saat ini masih dingin.
Selain itu perolehan suara juga dianggap sebagai faktor penghalang bagi kedua partai untuk bersatu. Menurut Ubedilah, PDIP sebagai partai yang diprediksi menjadi pemenang pemilu legislatif 2014 tentu tidak akan tertarik dengan Demokrat yang elektabilitasnya terus merosot.
BACA JUGA: Presiden Minta Jumlah Honorer K2 yang Lulus Ditambah
"Kecenderungan PDIP akan berkoalisi dengan partai pemenang kedua, ketiga dan keempat. Sementara PD saya prediksi kalau tidak di posisi 5 atau 6. Dengan koalisi seperti itu PDIP akan memudahkan jalannya untuk berkuasa," prediksi dosen Universitas Negeri Jakarta ini. (dil/jpnn)
BACA JUGA: KPK Periksa Dua Jaksa
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Ruhut Sitompul untuk Anas
Redaktur : Tim Redaksi