JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui adanya sorotan tajam terhadap jalannya penegakan hukum dan keadilan di IndonesiaPresiden menuturkan, hal itu berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap kinerja aparat penegak hukum.
"Selama enam tahun ini, saya terus memantau dari dekat
BACA JUGA: Refly Harun Dilaporkan ke Mabes Polri
Memang saat-saat terakhir ini ada sorotan tajam terhadap dunia penegakan hukum dan keadilanKarena itu, SBY meminta kepada jajaran aparat penegak hukum untuk melakukan introspeksi
BACA JUGA: Baasyir Tak Akui Barang Bukti
"Kalau ada yang kurang percaya, sebelumn lihat orang lain, lihat dulu diri sendiri, apa ada kekurangan," tutur SBY.Dalam pengarahannya, SBY meminta jajaran Kejaksaan menuntaskan lima agenda yang bisa berimplikasi luas
BACA JUGA: Aksi Massa Bakal Berlanjut
"Korupsi itu merusak segalanya," tegas SBYKedua, pencegahan dan penanggulangan tindak pidana terorismeAksi terorisme, menurut SBY, bisa merusak iklim investasi suatu negara"Industri, kegiatan usaha bisa terganggu kalau masih ada ancaman terorisme," urai SBY.Persoalan ketiga adalah mengenai kejahatan pajakSBY mengungkapkan, 70 hingga 80 persen APBN berasal dari penerimaan pajakSehingga, jika ada masalah dalam penerimaan pajak, maka akan berdampak pada anggaran negaraKeempat, kata SBY, adalah penggulangan narkoba"Ini berpengaruh pada generasi bangsa," kata SBY.
Sementara yang kelima adalah penuntasan kasus pembalakan liar atau illegal logging yang disebut SBY bisa merusak kepercayaan dunia dan ekosistem alamRaker Kejaksaan 2010 akan dihelat pada 13 hingga 15 DesemberRaker diikuti oleh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kejaksaan AgungSelain itu, seluruh kepala Kejaksaan Tinggi, asisten kepala Kejati, serta perwakilan Kejaksaan di luar negeri juga menjadi peserta raker(fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Sanggup jadi Gubernur Seumur Hidup
Redaktur : Tim Redaksi