MAGELANG - Setelah memberikan pembekalan kepada 635 calon perwira remaja (capaja) Akademi TNI 2011, Selasa (12/7) malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali memberikan pengarahan untuk perwira TNIRabu (13/7), giliran para perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) tingkat kolonel yang dikumpulkan SBY di Akademi Militer (Akmil), Magelang.
Di depan pati dan pamen itu, SBY mengakui jika doktrin TNI perlu disesuaikan dengan perkembangan
BACA JUGA: Tantang Penuding Suap ke MK Sampai Neraka
Terutama terkait dengan pelaksanaan operasi militerSambil menunjuk pada peta besar wilayah Indonesia, SBY lantas mencontohkan model perang dengan lebih dulu mencegat musuh sebelum masuk NKRI yang bisa berlanjut dengan pertempuran di laut
BACA JUGA: Moratorium Penerimaan CPNS Hanya Setahun
Jika gagal, tembus ke pantai"Pertanyaannya, apakah masih relevan pola pikir seperti itu? Apa masih tepat dan cocok?" tanya SBY
BACA JUGA: Disebut Dapat Jatah, Alex Noerdin Merasa Difitnah
Hal itu, lanjut dia, juga berpotensi direbutnya pusat industri pertahanan yang dimiliki sehingga menyebabkan kerugian besar.Saat ini, perang cenderung memanfaatkan kemajuan teknologiBahkan, kata SBY, ada pesawat tanpa awak yang bisa digunakan untuk menghancurkan basis-basis pertahanan.
SBY mengakui, selama tujuh tahun jalannya pemerintahannya, pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan) tidak terkoordinasi dengan baik"Di sana-sini bisa dirasakan kurang mengalir dari srategi pertahanan dan doktrin yang kita anut," katanya.
Dia lantas mengajak untuk memikirkan modernisasi alutsistaApalagi, sudah sejak lama tidak dilakukan pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsistaSalah satu alasan SBY perlu mengajak memikirkan itu karena terus membaiknya ekonomi nasional dan kemampuan anggaran.
Sebelumnya, Selasa (12/7) malam, saat memberikan untuk pengarahan kepada capaja akademi TNI 2011 di Akademi Angkatan Udara, Jogjakarta, SBY juga menyinggung tentang modernisasi alutsista"Tiga tahun terakhir kita lakukan penambahan anggaran yang signifikan untuk mengganti alutsista yang saatnya diperbaruiKarena itu, kalian harus ketahui, kita tengah melakukan modernisasi," kata SBY menjawab pertanyaan salah seorang capaja.
Selain menjawab pertanyaan dari tiga capaja, dalam pembekalannya, SBY menyampaikan sepuluh pesannya kepada capaja dalam melanjutkan karirnyaSepuluh pesan itu juga pernah disampaikannya saat memberikan pembekalan di Akademi Kepolisian, tahun laluSalah satunya adalah untuk tidak memilih-milih tugas dan jabatan"Saya ulangi, jangan memilih-milih tugas dan jabatan," tegasnya.
SBY lantas memberikan contoh perjalanan karir dirinya"Banyak jabatan-jabatan yang barangkali tidak diminati banyak perwira saya lalui karena itu perintahItu tugas," katanya, lantas menceritakan perjalanan karir militernya
Mulai menjadi staf, menjadi dosen, hingga pernah bertugas di Timor-TimurNamun, lanjut SBY, hal itu justru menambah bekal dan pengalamannya.
Agenda kunjungan kerja SBY ke Jogjakarta dan Magelang, 12 - 14 Juli, penuh dengan jadwal bernuansa militerSetelah memberikan pembekalan untuk capaja dan pengarahan untuk pati, hari ini SBY akan melantik dan mengambil 635 capajaMereka terdiri atas 295 taruna, 216 kadet, dan 124 karbol.
Bahkan, usai memberi pengarahan pati di Akmil, kemarin, SBY bersama ratusan taruna melakukan makan siang ala militerMisalnya diawali dengan laporan dari seorang taruna, lonceng berbunyi untuk berdoa, mulai makan, dan mengakhiri makanMenu makan siang saat itu antara lain ayam goreng, tahu, tempe, sayur sop, dan daging semurBuah pepaya dan pisang juga turut disajikan(fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi Pusat Ikut Bebani Anggaran Daerah
Redaktur : Tim Redaksi