jpnn.com, JAKARTA - Politikus PKS Mardani Ali Sera mengeklaim komunikasi parpolnya dengan Partai Demokrat (PD) masih intens meskipun belakangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memunculkan narasi penjegalan Capres 2024.
Diketahui, SBY dalam Rapimnas PD di Jakarta pada Kamis (16/9) menyebut ada pihak yang mau menjegal partai di luar pemerintah bisa mengusung pasangan Capres-Cawapres 2024.
BACA JUGA: Tegas, Hasto Anggap SBY Memainkan Strategi Playing Victim
Mardani mengatakan PKS juga menjalin komunikasi yang intens dengan NasDem.
"Komunikasi kami intens dengan Demokrat dan NasDem," kata legislator Komisi II DPR RI itu melalui layanan pesan, Minggu (18/9).
BACA JUGA: Sriwati Ungkap Kondisi JA yang Divonis Mengidap HIV, Bikin Terenyuh
Anggota Komisi II DPR itu bahkan memohon doa kepada semua pihak agar poros PKS-Demokrat-NasDem resmi terbentuk untuk mengusung kandidat pada Pilpres 2024.
"Doakan akhir tahun ada kabar baik," ujar Mardani.
BACA JUGA: Sebut Ada Skenario Jahat di Pilpres 2024, SBY Dinilai Tidak Negarawan
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya mengaku harus turun gunung untuk menghadapi Pemilu 2024.
Pernyataan itu terungkap melalui potongan video pidato SBY dalam Rapimnas Demokrat, Kamis (15/9) yang diunggah oleh akun pdemokrat.sumut di Tiktok.
SBY menyebut alasan dirinya harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024.
Presiden ke-6 RI itu mengeklaim dirinya mengetahui tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan adil.
"Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," kata SBY yang dikutip JPNN.com, Sabtu.
Dia juga mengatakan Partai Demokrat sebagai oposisi bersama koalisi yang akan dibentuk nanti tidak akan bisa mengajukan pasangan capres - cawapres sendiri.
BACA JUGA: Khawatir AHY Tak Bisa Ikut Pilpres 2024, SBY Ungkap Narasi Penjegalan, Hasto Merespons
"Informasinya Partai Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya. Jahat bukan, menginjak-injak hak rakyat, bukan? Pikiran seperti itu batil. Itu bukan hak mereka," ujar SBY. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan