LEMBANG - Ketua Tim Peningkatan Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), H Darul Siska menegaskan lemahnya kinerja DPR tidak dapat dilepaskan dari rendahnya komitmen pemerintah dalam merespon berbagai agenda DPR dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai lembaga legislatif.
Fakta ini bertolak belakang dengan komitmen pemerintahan era Presiden Soeharto yang secara tegas memarahi para menterinya atau pimpinan lembaga tinggi negara yang tidak mau memenuhi rapat-rapat dengan DPR.
"Presiden Soeharto tidak pernah memanggil anggota kabinetnya jika diketahui para pembantunya sudah punya agenda rapat dengan DPRSebaliknya, Soeharto akan marah jika dia tahu ada diantara para anggota kabinetnya yang tidak hadir Rapat dengan DPR," tegas Darul Siska, dalam acara Press Gathering Wartawan Koordinatoriat DPR RI, di Lembang, Jawa Barat, Sabtu (6/6).
Pada era kepemimpinan SBY, lanjut Darul, semua ketidakhadiran para anggota kabinet dan pejabat lainnya dalam rapat-rapat dengan DPR selalu disertai beragam alasan, yakni diantaranya karena dipanggil presiden.
Menurut Darul Siska, yang juga anggota Komisi V DPR itu, presiden sekarang memang lebih suka memanggil para menterinya untuk rapat sehingga sangat dirasakan mengganggu tugas-tugas lainnya seperti rapat dengan DPR atau dengan stafnya
BACA JUGA: Bupati Lobar Terima Penghargaan dari Menneg LH
"Akibatnya jadwal rapat antara DPR dan pemerintah yang sudah disusun menjadi tumpang tindih, perencanaan dan persiapan rapat kurang optimal," imbuh Darul SiskaBACA JUGA: Enam Bulan di LP Papua, HRW Temukan 20 Kasus
BACA JUGA: Masinis Lalai Terancam Satu Tahun Penjara
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mestinya, Tahun Ini ONH Turun
Redaktur : Tim Redaksi