SBY Siapkan Pemerintahan Adaptif

Jumat, 21 Agustus 2009 – 10:51 WIB
Foto: Abror/Rumgapres
JAKARTA - Pidato kemenangan SBY tadi malam memberikan penegasan mengenai banyak halSalah satunya terkait konsep pemerintahan Indonesia yang adaptif  yang bakal dipimpinnya dalam lima tahun mendatang

BACA JUGA: KPU Siap Laksanakan Putusan MK



Sejumlah kalangan menilai, konsep ini bisa jadi menyiratkan keinginan SBY untuk membuka akses seluas-luasnya bagi kekuatan manapun untuk bergabung di pemerintahannya
Namun, tidak secara otomatis bisa dimaknai sebagai keinginan SBY untuk merangkul partai-partai lawan

BACA JUGA: PDIP Bantah Dagang Sapi



“Saya kira terlalu jauh kalau kesana
Adaptif yang dimaksud itu mungkin lebih mengarah ke accestability pada servis publik yang memang harus ditingkatkan,” kata pengamat politik Universitas Indonesia Firmanzah kepada INDOPOS (JPNN Grup) (20/8).

Firman menilai, peluang SBY untukmerangkul kekuatan-kekuatan oposisi mungkin saja dilakukan

BACA JUGA: Mega Sampaikan Selamat untuk SBY

Akan tetapi jika ini terjadi, menurutnya, justru akan semakin memperlemah kualitas demokrasi di IndonesiaPasalnya kekuatan-kekuatan kritis sebagai perimbangan kekuasaan dipastikan tidak akan mendapatkan ruang

“Kalau semua dirangkul sistim juga tidak mungkin merangkul semua kan,” tandasnya

Sekadar diketahui, pidato SBY bertajuk acceptance speech capres pemenang pilpres 2009 tadi malam dilangsungkan di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ)Menghadirkan seluruh partai pendukung, tim sukses, dan organisasi relawan, SBY berpidato kurang lebih 55 menit

“Saya akan gunakan masa bakti saya yang terakhir nanti untuk membangun pemerintahan yang adaptif, lentur, sehingga memenuhi keadilan untuk kesejahteraan rakyat,” kata SBY diakhir pidatonya

Dengan konsep pemerintahan yang adaptif ini, SBY berharap kelak sekaligus bisa menyiapkan generasi baru yang akan siap melanjutkan roda pemerintahan dengan modal semangat yang lebih baik“Pemilu hanyalah awal, kekuasaan hanyalah jalan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” terangnya

Penegasan lain, SBY juga mengaku akan segera menyiapkan tenaga-tenaga yang kompeten, bersih, jujur, dan penuh dedikasi, dalam kabinet yang akan dia susunUntuk melakukan hal ini, sambungnya, pakta integritas dan kontrak kerja yang jelas akan menjadi hal paling penting yang akan dijadikan pertimbangannya“Mereka (cabinet, Red) akan terdiri dari kalangan parpol dan non parpolSaya akan pastikan siap bekerja sejak pertama mereka dilantik,” tegasnya.  
       
Disinggung soal peluang partai-partai lawan untuk bergabung di pemerintahan SBY, pengamat politik LIPI Syamsudin Haris mengatakan, jika dilakukan, maka langkah ini akan cenderung menciptakan pemerintahan yang kolutifPemerintahan tanpa oposisi menurutnya hanyalah akan menjadi kumpulan aparatur negara yang sulit disehatkan
       
Terkait hal ini Syamsudin menyayangkan sejumlah elite PDIP dan Golkar yang malah membuka diri untuk berkoalisi dengan SBYDi tengah situasi politik dimana kemenangan sudah di tangan lawan, atas nama etika politik semestinya mereka dengan tegas menolak jika diajak bergabung“Kalau jadi ya untungnya ada pada SBY, ruginya ada pada bangsa iniKarena tidak ada lagi yang mengkritisi penguasa,” paparnya(did)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadel Ragukan Tommy Soeharto bisa Saingi Ical


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler