BACA JUGA: Ternyata PKS Tetap Merapat ke Demokrat
Dengan alasan itulah maka dipilihnya orang dari non-partai."Pak SBY yang harus menjadi lokomotif, partai-partai lain yang berkoalisi menjadi gerbong di belakangnya
Dia menjelaskan, dengan menjadi lokomotif pemerintahan koalisi, Partai Demokrat ingin menguji diri sendiri sebagai partai besar
BACA JUGA: Achmad Mubarok: 99 Persen Boediono Cawapres SBY
Pada pemilu legislatif 2004, perolehan suara Demokrat hanya 7,5 persen yang memaksa SBY harus membentuk pemerintahan koalisi pelangi"Sekarang, saatnya Partai Demokrat belajar sebagai partai besar
BACA JUGA: PDP Segera Pecat Laksamana
Partai Demokrat harus menjadi leader koalisi," tegas pria yang suka bicara blak-blakan ini.Dia pun menjelaskan, bila SBY kembali terpilih menjadi presiden, slogan kabinet akan diubah, dari "Bersama Kita Bisa" menjadi "Harus Bisa"Kalau slogan yang pertama punya maksud 'merangkul' partai-partai lain yang ikut koalisi, maka slogan kedua untuk mendorong partai yang berkoalisi bekerja keras mencapai program-program pemerintah.
Alasan lain mengapa dipilih Boediono adalah karena SBY tidak menghendaki ada 'matahari kembar' di pucuk kepemimpinan nasionalDalam lima tahun ini, kata Mubarok, ada kesan dualisme kepemimpinan nasionalTerbukti mantan Ketum PP Muhammadiyah sempat melontarkan kalimat bahwa Jusuf Kalla adalah "the real president"Dengan dipilihnya Boediono sebagai cawapres yang bukan orang partai, diharapkan dia hanya loyal kepada presiden(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utusan SBY dan JK ambil Formulir LHKPN ke KPK
Redaktur : Tim Redaksi