jpnn.com - JAKARTA - Untuk pertama kalinya sejak dilantik pada Juni 2013 lalu, Perdana Menteri (PM) Palestina YM Rami Hamdallah berkunjung ke Indonesia.
Kunjungan resmi tersebut diterima dengan hangat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, kemarin (28/2). Keduanya segera menggelar pertemuan bilateral membahas sejumlah isu, termasuk diantaranya dukungan Indonesia bagi kemerdekaan Palestina.
BACA JUGA: Demokrat dan Golkar Puji KPK
"Tadi (kemarin) telah dilaksankaan pertemuan bilateral yang produktif dengan tujuan meningkakan kerja sama dan kemitraan Indonesia-Palestina di masa depan, sebagimana diketahui hubungan bilateral kuat baik dan terus berkembang,"papar SBY dalam konferensi pers bersama PM Hamdallah usai pertemuan bilateral, kemarin.
SBY menguraikan ada tiga hal pokok yang dibahas, diantaranya menyangkut bidang politik, ekonomi dan hubungan antar manusia (people to people contact).
BACA JUGA: BPKP: Hati-hati Dalam Pengadaan Barang dan Jasa
Di bidang politik, lanjutnya, pemerintah Indonesia akan berkomitmen terus memberikan dukungan bagi terwujudnya kemerdekaan Palestina.
"Indonesia menggarisbawahi komitmen bahkan langkah proaktif Indonesia, untuk mewujudkan negara palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka. Itu posisi dasar Indonesia yang terus dijalankan sekarang dan ke depan. Indonesia akan berkontribusi untuk mencapai cita-cita itu,"tegas SBY.
BACA JUGA: Pimpinan Komisi III Dukung Penghentian Pembahasan KUHAP
Di bidang hubungan antar manusia, kata SBY, sejumlah kerjasama akan terus dilanjutkan. Diantaranya, kerjasama beasiswa dan kegiatan wisata religi.
Setidaknya sekitar 40 ribu WNI berkunjung ke Palestina. Di samping itu, dalam konteks kerjasama negara-negara Asia untuk pembangunan Palestina, Indonesia memiliki program capacity building berupa kerjasama pendidikan bagi warga Palestina di Indonesia.
"Jumlahnya ada 1257 orang dan ini akan kita lanjutkan dan tingkatkan di masa depan. Ini bentuk solidaritas dan kontribusi Indonesia bagi masa depan Palestina. Indonesia yakin Palestina bisa jadi negara maju dan kemerdekaan Palestina bisa terwujud,"imbuh SBY.
PM Hamdallah pun menyatakan apresiasi dan rasa terimakasihnya kepada pemerintah dan bangsa Indonesia atas dukungan yang tiada henti terhadap Palestina.
Dia mengakui belum ada kemajuan signfikan dalam upaya mewujudkan kemerdekaan Palestina. "Tapi kami tetap berharap, hal ini bisa diatasi. Saya berterimakasih dengan dukungan pemerintah Indonesia,"ujarnya.
Di samping itu, Hamdallah juga mengungkapkan penghargaannya "atas upaya peningkatan kapasitas dan kerja sama diantara kedua negara. "Kami membicarakan tentang pariwisata. Tahun lalu, 48 ribu orang Indonesia mendatangi Palestina. Ini sangat penting bagi kami. Saya berharap angka ini akan terus bertambah dimasa depan," imbuhnya.
Dalam agenda kunjungannya kali ini, PM Hamdallah juga akan menghadiri Conference on Cooperation Among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) ke-2 di Jakarta.
Forum ini bertujuan untuk semakin meningkatkan kontribusi negara-negara peserta terhadap upaya pembangunan nasional Palestina, terutama melalui program-program peningkatan kapasitas.
Dalam pelaksanaannya kali ini, CEAPAD diketuai bersama oleh Palestina, Jepang dan Indonesia. Bersamaan dengan CEAPAD ke-2, Pemerintah RI akan pula menyelenggarakan CEAPAD Business Forum and Trade Expo pada tanggal 1 hingga 2 Maret di Jakarta. (Ken)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KUHAP dan KUHP Sudah Tidak Pantas Digunakan
Redaktur : Tim Redaksi