JAKARTA - Presiden SBY mulai secara terbuka memperlihatkan penolakannya atas usul Aburizal BakrieSBY mementahkan isu populis yang berusaha dimasukkan oleh ketua umum Partai Golkar itu terkait dengan penyusunan RAPBN 2011
BACA JUGA: Demi Kursi KPK, Bibit-Chandra Dekati Panda
SBY tak sepakat dengan usul pembengkakan defisit menjadi 2,1 persen produk domestik bruto (PDB)
BACA JUGA: TNI AL Butuh 151 Kapal Baru
Saya tidak setuju karena tidak ada urgensinya," kata SBY dalam rapat kabinet terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (7/10).SBY tak menyebut pihak yang mengusulkan penambahan defisit tersebut
BACA JUGA: Penahanan Gubernur Sumut Tinggal Tunggu Waktu
Itu ditambah, antara lain, untuk menaikkan anggaran penanggulangan terorisme dari Rp 9 miliar menjadi Rp 60 miliarPartai Golkar juga meminta pemerintah menaikkan anggaran di sektor publikPartai beringin mengusulkan tambahan anggaran program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) dari semula Rp 1,9 miliar per kecamatan menjadi Rp 2,32 miliar.
SBY mengatakan, tambahan defisit 0,4 persen PDB itu sama dengan Rp 28 triliun utang baru"Untuk apa kita berutang manakala tidak kita perlukanLebih baik penghematan sehingga tidak harus menambah defisit apalagi dari 1,7 menjadi 2,1 (persen)Saya harus sampaikan seperti itu," kata presiden(sof/c10/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Diminta Beber SOP Pemeriksaan di DPR
Redaktur : Tim Redaksi