jpnn.com, JAKARTA - Raut wajah kesedihan dari presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum juga hilang, meski hari ini telah memasuki tujuh hari kepergian sang istri tercinta Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono. Acara tahlilan pun digelar keluarga SBY untuk almarhumah di pendopo kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/6) malam.
Acara tahlilan itu dimulai selepas salat Isya berjemaah yang diikuti oleh keluarga besar, kader partai Demokrat, tokoh nasional, dan masyarakat sekitar kediaman SBY. Pantauan JawaPos.com di lapangan, tampak saat membaca surat Yasin, SBY tidak lagi menangis. Dia hanya menunjukkan raut muka kesedihan dengan sesekali menghela napas panjang.
BACA JUGA: Ziarah ke Makam Bu Ani, SBY Membawa Anggrek Ungu dan Bunga Berwarna Merah, Begini Maknanya
Sementara, di sebelah kiri SBY ada putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tampak tidak kuasa menahan tangis. Sepanjang membaca surah ke-36 Alquran tersebut, air matanya terus membanjiri Ketua Kogasma Partai Demokrat itu.
BACA JUGA: Ziarah ke Makam Bu Ani, SBY Membawa Anggrek Ungu dan Bunga Berwarna Merah, Begini Maknanya
BACA JUGA: Pak SBY : Bu Ani Biasa Sungkem pada Saya...
Sampai akhir acara, SBY dan keluarganya tak sedikitpun memberikan pernyataan di hadapan masyarakat. Hanya saja, saat momen bersalaman dengan masyarakat, SBY mengucapkan rasa terima kasihnya atas doa yang diberikan kepada sang istri. “Terima kasih, terima kasih,” katanya sembari menahan tangis.
Ziarah ke Makam Ani Yudhoyono
BACA JUGA: SBY Akui Bu Ani Kirim Isyarat Sebelum Meninggal Dunia
Sebelum menggelar acara tersebut, pagi harinya keluarga SBY diketahui terlebih dahulu melakukan ziarah ke makam Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (7/6). Mereka berziarah bersama keluarga besar Sarwo Edhie Wibowo yang merupakan ayah Ani Yudhoyono.
AHY yang mengenakan batik berwarna abu-abu, hadir didampingi istrinya Annisa Larasati Pohan dan putri sulungnya Almira Tunggadewi. Sementara Ibas ditemani istrinya Aliya Rajasa dan putranya Airlangga Satriadhi Yudhoyono dan Pancasakti Maharajasa.
Kepada para keluarga dan kerabat, SBY menceritakan hari-harinya tanpa kehadiran Ibu Ani. Sampai tujuh hari kepergian Ani, SBY menyatakan masih belum bermimpi bertemu dengan sang istri.
“Mungkin Memo tidak mau mengganggu pikiran saya dulu. Tapi saya yakin arwahnya masih bersama kita,” ujarnya.
Hari-hari SBY setelah kepergian sang istri pun dilakukan untuk melihat beberapa album foto yang berada di perpustakaan kediamannya. Hampir semua foto yang dilihatnya itu, Ani tampak sedang memakai baju merah. “Flamboyan telah pergi,” lanjutnya.
SBY mengungkapkan, saat ini dia sedang menulis sebuah novel yang berisi tentang kisah hidupnya bersama Ani Yudhoyono. Rencananya, novel tersebut akan selesai pada 6 Juli 2019 yang juga merupakan saat hari kelahiran almarhumah. Namun kisah itu baru bisa diluncurkan pada 30 Juli mendatang yang bertepatan pada hari penikahannya.
“Saya masih menyimpan kenangan Memo yang terakhir, ada fotonya. Ia terlihat cantik, dan bersih. Kapan-kapan kita lihat, pasti bahagia,” kata SBY kepada pada keluarga dan kerabat yang hadir.
SBY juga menuturkan harapan besarnya seandainya dia telah tiada di dunia. “Suatu saat saya dipanggil, Insyaallah bisa beristirahat di sebelah Ibu Ani,” tutup SBY.(jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ziarah di TMPNU Kalibata, SBY: Ini Kain Batik Pilihan Bu Ani
Redaktur & Reporter : Friederich