JAKARTA - Tudingan miring kembali diarahkan ke Menteri Agama (Menag) Suryadharma AliKali ini tudingan dilontarkan anggota komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Ali Maschan Moesa, yang menganggap Suryadharma Ali (SDA) gagal menerjemahkan perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjaga kerukunan umat beragama
BACA JUGA: Gagal jadi PNS, Honorer Bisa jadi PTT
Menurut Maschan, sampai saat ini nyaris tidak ada keseriusan Kementrian Agama dalam menangani berbagai kerusuhan bernuansa agama seperti di Pandeglang, Banten dan Temanggung, Jawa Tengah
Maschan menilai justru TNI dan polisi bisa bertindak lebih cekatan untuk memulihkan ketertiban
BACA JUGA: Polisi Harus Ungkap Otak Pemakai Pita Biru
Sementara Kemenag, kata Maschan, justru berkutat soal legalitas formal Ahmadiyah di IndonesiaLebih lanjut Maschan membeberkan ketidakcakapan Menag dalam kasus kekerasan bernuansa agama
BACA JUGA: KIP Ingatkan Polri Segera Beber 17 Rekening Polisi
Dalam catatannya, selama tahun 2011 ini saja telah setidaknya 5 kali kekerasan berbau agamaKasus kekerasan itu dinilai Maschan tak terlepas dari kegagalan Menag untuk melakukan harmonisasi kehidupan antarumat beragama, maupun di kalangan umat satu agamaMaschan menganggap Menag terlalu mengedepankan pendekatan legalitas ketimbang dialog untuk mencari solusi bersama
"Dialog itu kan bentuk silaturahmiTetapi Menag lebih memilih melakukan pendekatan legal-formal," tudingnya.
Karenanya, Maschan meminta Presiden SBY untuk menegur Menag yang telah menjadi titik lemah pemerintah dalam menangani kehidupan umat beragama"Menag telah menjadi sasaran kekecewaan pemimpin umat beragama karena sering melontarkan pernyataan tetapi miskin penerapan,” tegasnya.
Apakah dengan demikian berarti Suyyadharma Ali layak dicopot dari Kabinet? Maschan menganggap pergantian Menag merupanan satu keniscayaan
“Daripada membebani presiden karena banyak pihak menganggap bahwa negara absen dalam urusan itu, lebih baik presiden mengevaluasi keberadaan Menag sekarangBanyak pihak sudah mengusulkan agar Menag diganti karena selalu gagal dalam mengurus masalah beragama di Indonesia, gagal menjalankan amanat konstitusi," cetusnya.(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komik Indonesia Lesu Karena Kurang Promosi
Redaktur : Tim Redaksi