jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (SDA) membantah Ketua Majelis Syariah KH Maimoen Zubair melarang pelaksanaan Muktamar VIII yang digelar di Hotel Grand Sahid, Jakarta, 30 Oktober hingga 2 November.
"Itu (kabar) bohong besar," ujar SDA di arena Muktamar.
BACA JUGA: PNS Kemenkop Bantu Perusahaan Putra Syarief Hasan di Proyek Videotron
Kabarnya, permintaan Mbah Moen agar SDA tak menggelar Muktamar dilontarkan Ketua Majelis Pertimbangan PPP vesi kepengurusan Romahurmuziy, Suharso Manoarfa. Menurut Suryadharma, kabar tersebut disebarkan untuk membuat peserta muktamar ragu hadir. "Tujuannya adalah untuk membuat ragu para peserta muktamar datang," katanya.
SDA menambahkan, muktamar yang mulai berlangsung hari ini mendapat respon positif dari peserta. Muktamar bertema 'Islah Nasional untuk Rakyat' sudah dihadiri 28 DPW PPP se-Indonesia.
BACA JUGA: Menkum HAM Didesak Segera Meratifikasi Statuta Roma
Sejumlah tokoh politik nampak menghadiri muktamar antara lain Presiden PKS Anies Mata, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Hatta Radjasa, Ketum Golkar Abu Rizal Bakrie, politisi senior PAN Amin Rais dan mantan Ketua MK sekaligus Ketua DKPP Jimly Assidiqie.
"Saya mendapat laporan semalam, peserta muktamar yang hadir di luar dugaan, walaupun telah terbit surat keputusan dari Menkum HAM yang diperkirakan membuat gamang para peserta untuk datang," pungkas mantan Menteri Agama ini. (rmo/jpnn)
BACA JUGA: Depresi, Tersangka Penghina Jokowi Dilarikan ke RS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cacat Hukum, BPKP Harus Batalkan Hasil Auditnya
Redaktur : Tim Redaksi