SDN Ambruk, Empat Siswa Terluka

Kamis, 26 Mei 2011 – 14:56 WIB
PERHATIAN  besar diberikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, terhadap peristiwa robohnya atap SDN 02 Kwitang, Senen, Jakarta PusatOrang nomor satu di Pemprov DKI Jakarta itu langsung mengunjungi lokasi atap sekolah yang roboh serta ketiga murid dan satu penjaga kantin yang menderita luka-luka akibat tertimpa kayu dan balok.

Fauzi juga menginstruksikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menggratiskan biaya pengobatan bagi para korban, Setya Puji (7), Anggi (7), Indri (7), serta Khumaeroh (45).

"Khusus untuk para siswa yang jadi korban, saya minta kepala mereka harus di sinar-X (X-Ray)

BACA JUGA: 26 Imigran Gelap Melarikan Diri

Meski dari luar tidak kelihatan ada apa-apa, tapi ada baiknya dilakukan pemeriksaan dalam," ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta saat mengunjungi SDN 02. 

Dari hasil tinjauannya, Fauzi menduga, ada kesalahan dalam pelaksanaan konstruksi bangunan sekolah tersebut
Untuk itu, ia meminta agar garis polisi yang terpasang di lokasi kejadian tetap di pasang agar tidak dilalui para siswa serta untuk mencegah kembali terjadinya korban reruntuhan kanopi

BACA JUGA: Swastanisasi Pengelolaan Sampah DKI Sudah 60%



"Kesimpulan sementara saya, kanopi yang roboh ini bukan kesalahan bestek atau perencanaan konstruksi
Sebab, saya melihat gambar desainnya sudah baik

BACA JUGA: Tingkat Kecelakaan Tinggi, Busway Harus Segera Dibenahi

Hanya saja saya menduga pengerjaan konstruksinya tidak benar," kata Fauzi Bowo.

Untuk mengetahui secara pasti penyebab runtuhnya kanopi itu, sambung Fauzi, pihaknya telah memerintahkan Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan serta Dinas Pendidikan melakukan penilaian menyeluruh terhadap konstruksi bangunan gedung, termasuk kanopi

Bahkan, bila perlu, kedua dinas itu membongkar kanopi untuk melihat konstruksi besi apakah sudah terpasang sesuai dengan bestek dan standar yang telah ditetapkan"Saya minta hasil penilaian menyeluruh sudah dilaporkan pekan depan disertai saran apa yang harus dilakukanJika terbukti kesalahan terletak pada konstruksi, maka saya tidak akan segan-segan menuntut kontraktor yang membangun gedung sekolah ini,” paparnya.

Dia mengaku, sangat prihatin dengan adanya peristiwa tersebutUntuk itu, ia mengimbau agar para kontraktor yang mendapatkan tender membangun sekolah lebih memperhatikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan agar tidak kembali terjadi peristiwa semacam ini

"Saya juga lihat ada kanopi yang mulai bengkokSaya minta kepala sekolah untuk melarang muridnya beraktivitas di bagian gedung yang kanopinya runtuh,” pintanya.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto menegaskan, ketiga siswa dan satu penjaga kantin sekolah akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi bagian kepala mereka dalam keadaan baik

"Sesuai dengan petunjuk gubernur, para korban akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi merekaKami sudah koordinasikan dengan Dinas KesehatanSemua biaya digratiskan,” kata Taufik yang juga ikut mengunjungi SDN 02 Kwitang.

Sebelumnya, tiga siswa dan satu penjaga kantin Sekolah Dasar Negeri 02 Kwitang, Jakarta Pusat, mengalami luka-luka setelah tertimpa atap sekolah mereka yang runtuh, Selasa (24/5)Atap kanopi sekolah itu runtuh dari lantai 3 dan menimpa atap kantinSeluruh korban menderita luka pada bagian kepalaPeristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, meminta kasus robohnya atap gedung SD tersebut diusut tuntasAgar diketahui secara pasti penyebab robohnya atap gedung itu"Saya berharap peristiwa ini diusut tuntas," harapnya.

Anggota Komisi E lainya, Ditian Corisa berencana melakukan kunjungan ke lokasiDia ingin melihat langsung dan agar mengetahui duduk persoalanyaMenurutnya, robohnya atap sekolah ini seharusnya tak perlu terjadi jika semua pihak menjalankan fungsinya

"Utamanya pihak pengawas yang ada di sekolah ituApabila mengetahui ada yang tidak wajar pada atap seharusnya diperiksa dan diperbaiki," tandasnya(wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencuri Mobil Tewas Di-dor Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler