SE Penghapusan Honorer Sebenarnya Positif, Semua Bisa jadi ASN, Tetapi

Selasa, 07 Juni 2022 – 20:03 WIB
Hasna (jilbab merah) bersama tiga guru honorer K2 yang sementara kuliah S1 PGSD, meskipun umurnya sudah setengah abad. Foto dokumentasi Hasna for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPG PPPK) Hasna menilai kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) yang menerbitkan SE Penghapusan Honorer adalah hal positif.

Artinya, pada 28 November 2023 tidak ada lagi honorer. Semua honorer yang kompeten bisa diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN), baik PNS maupun PPPK.

BACA JUGA: 6 Ribuan Honorer di DKI Waswas Bila Dialihkan ke Outsourcing 

"Strategi ini sangat bagus, karena membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan honorer secepatnya," kata Hasna kepada JPNN.com, Selasa (7/6).

Di sisi lain, menurut Hasna, pemerintah tidak ingat nasib honorer K2 administrasi dan guru yang belum S1. Masih banyak yang belum terangkat.

BACA JUGA: Komisi II DPR Dukung Honorer Diprioritaskan jadi PPPK atau ASN, Singgung Solusi Lain

Dia menyarankan pemerintah memikirkan bagaimana cara supaya para honorer K2 tersebut bisa juga menikmati hasil pengabdian mereka di hari tua, karena sudah menghampiri masa 60 tahun.

Cobalah, ujar Hasna, pemerintah pusat memahami dan memberikan kebijakan kepada honorer K2 administrasi dan guru yang belum S1, tendik, satpam, penjaga sekolah, petugas kebersihan, dan lainnya di sekolah.

BACA JUGA: Pimpinan K2 Sebut SE Penghapusan Honorer Seperti Kentut, Macan Ompong!

"Sangat miris melihat pengabdian mereka yang tidak diapresiasi pemerintah," ucapnya.

Dia mengetuk pintu hati pemerintah untuk mengasihani para honorer K2 tersebut. Seandainya posisi menteri seperti mereka, bagaimana?

Hasna meminta tolong pemerintah mengangkat mereka supaya bisa merasakan bagaimana menjadi PPPK.

"Pakailah hati nurani membela semua orang, insyaallah pasti dikenang," pintanya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler