Sebagian Besar Investasi Bursa untuk Sosialisasi Pasar Modal

Kamis, 27 Oktober 2011 – 01:35 WIB

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan biaya investasi dan anggaran untuk pengembangan mencapai Rp 140,2 miliar pada 2012Angka ini turun sekitar 33 persen dibandingkan Rp 210,4 miliar pada tahun ini.

Dana investasi sebesar Rp 140,2 miliar itu terdiri atas investasi pengembangan sistem perdagangan dan pengawasan senilai Rp 49,72 miliar dan investasi untuk sosialiasi dan pengembangan pasar modal Rp 90,5 miliar, pos terbesar di dalamnya adalah untuk pengembangan masyarakat pasar modal sebesar Rp 50,1 miliar

BACA JUGA: Telkomsel Dinilai Layak Dapat Tambahan Frekuensi



"Tahun (2011) ini biaya untuk pengembangan masyarakat pasar modal Rp 36,5 miliar sehingga ada peningkatan," kata Direktur Keuangan BEI, Supandi, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (26/10).
      
Sementara total investasi Rp 210,4 miliar pada tahun 2011 ini alokasi terbesar untuk pengembangan sistem perdagangan dan pengawasan senilai Rp 140,4 miliar karena ada revitalisasitrading floor, pengembangan data warehouse, dan pengembangan sistem derivatif yang semuanya selesai pada tahun ini
Selebihnya sebesar Rp 70 miliar untuk sosialisasi dan pengembangan pasar modal.
      
Karenanya, kata Supandi, di luar kebutuhan revitalisasi gedung dan data warehouse yang terjadi pada 2011 ini sesungguhnya terjadi kenaikan dana untuk pengembangan dan sosialisasi pasar modal.
      
Sebagai lembaga non profit, sampai dengan kuartal ketiga tahun 2011 ini laba bersih BEI sebesar Rp 136 miliar dan sampai akhir tahun diprediksi mencapai Rp 141 miliar

BACA JUGA: Telkom Perkuat Jaringan Fiber Optik

Gross revenue sampai akhir tahun diperkirakan sebesar Rp 512 miliar dan Net revenue Rp 474 miliar
"Sampai kuartal ketiga, revenue Rp 406 miliar atau naik dari periode yang sama tahun 2010 Rp 340 miliar," terusnya.
      
Sementara laba bersih dipastikan turun karena pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 209 miliar

BACA JUGA: Waspadai Aksi Jual

Tingginya laba bersih 2010 karena terjadi peningkatan portofolio dari investasi reksadanaSebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan 47 persen atau tertinggi se-Asia Pasifik.
      
Dana BEI yang diinvestasikan sampai dengan September 2011 ini sebenar Rp 911 miliarSebesar Rp 453 miliar di antaranya disimpan sebagai deposito dan Rp 431 miliar di reksadana saham dan obligasi"Maksimal dana untuk di reksadana itu 40 persen saja, itu sudah guidanceMaka ketika pasar naik kami tidak akan menambah porsinya, begitu pun sebaliknya jika pasar turun kita tidak akan tarikSebab kita bukan fund manager," jelas Supandi.
      
Direktur Utama BEI, Ito Warsito, mengatakan pada 2012, laba bersih BEI diperkirakan mencapai Rp 147,41 miliarLaba usaha sebesar Rp 103,84 miliar berasal dari pendapatan usaha bersih sebesar Rp 538,85 miliar dikurangi biaya usaha sebesar Rp 435,01 miliar"Pendapatan lain-lain sebesar Rp 71,5 miliar sehingga laba sebelum pajak diasumsikan sebesar Rp 174,99 miliar," terangnya.
      
Ito menargetkan transaksi harian perdagangan di Bursa pada 2012 juga meningkat menjadi Rp 5,8 triliun dari target tahun ini Rp 4,5 triliun per hariWalaupun pada realisasinya, kata Ito, saat ini nilai rata-rata transaksi perdagangan harian di bursa mencapai Rp 5,3 triliun"Kalau target perusahaan yang IPO tahun depan sama dengan tahun ini 25 emiten," ucapnya.
      
Kapitalisasi pasar BEI diasumsikan sebesar USD 750 miliar pada 2015 setelah saat ini berada di posisi USD 360 miliar"Tapi ini sebagai patokan saja untuk perkembangan bursa karena kapitalisasi pasar ini akan sejalan dengan kenaikan harga saham dan kondisi pasarSecara umum dinilai dengan Dollar Amerika Serikat (USD) bukan Rupiah karena untuk dibandingkan dengan bursa lain," terangnya.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Slamet Riadhy Pimpin PT Pertamina Geothermal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler