Sebaiknya Guru Honorer Dites Lagi

Senin, 29 Januari 2018 – 14:12 WIB
Indra Charismiadji (jas hitam) saat memantau anak-anak SD dan SMP membuat coding game. Foto: Mesya Mohammad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji menilai peta distribusi guru di Indonesia masih tidak jelas. Dari sisi ratio, jumlah guru berlebihan dibanding siswa.

"Saya enggak yakin kalau gurunya sedikit. Data pokok kependidikan menunjukkan, jumlah guru per 31 Oktober 2016 sebanyak 3,1 juta, siswanya 49,8 juta. Itu berarti rasionya 1:16," kata Indra kepada JPNN, Senin (29/1).

BACA JUGA: Pengamat: Angkat Guru Honorer K2 Bikin Beban APBN Bertambah

Menuut Indra, rasio tersebut lebih hebat dari Singapura, Finlandia, dan Amerika. Menurut dia, problem bukan pada jumlah, tapi distribusi. Percuma pemerintah angkat kalau distribusi tidak diatur.

"Jadi bukan saya tidak setuju pengangkatan honorer jadi PNS ya. Namun, mekanisme lebih baik diatur dulu, termasuk guru PNS yang sekarang sudah diangkat. Apa sudah ada evaluasinya?" tuturnya.

BACA JUGA: Forum Honorer K2 Dekati ADKASI

Dia menambahkan, bisa saja guru honorer diangkat PNS tapi sebaiknya seleksi dulu. Kalau memang kualitasnya sangat baik tidak apa-apa diangkat. Sebaliknya bila kualitasnya tidak baik, malah bangsa ini yang rugi.

"Kalau honorer ini enggak mau dites, pertanyaannya untuk kepentingan siapa yang paling penting. Betul mereka sekarang penghasilannya tidak setinggi PNS, betul mereka layak sejahtera, tapi jangan anak bangsa jadi korban karena dididik oleh orang-orang yang kompetensinya belum teruji," paparnya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Panja Revisi UU ASN Masih Menunggu DIM Pemerintah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Revisi UU ASN, MenPAN-RB: Ingat, Guru Minimal S1


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler