jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengingatkan pemerintah bergerak cekatan dalam menghadapi resesi akibat pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19).
Menurutnya, harus ada upaya untuk mencegah resesi berlangsung lama.
"Menurut saya tidak ada jalan lain. Satu-satunya yang harus bisa diusahakan adalah bagaimana menyingkat resesi ekonomi ini. Jangan sampai Indonesia mengalami resesi ekonomi berlarut-larut," katanya dalam konferensi pers bersama Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) secara daring, Senin (28/9).
Pernyataan Alphonzus itu sebagai respons atas isyarat dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang kemungkinan besar Indonesia akan memasuki resesi ekonomi pada kuartal III tahun ini.
BACA JUGA: Resesi
Meski begitu Alphonzus masih optimistis Indonesia akan melewati masa resesi ekonomi dengan singkat jika pemerintah bisa memaksimalkan kelebihan, yakni dari segi jumlah penduduk.
Menurut Alphonzus, pemerintah harus menggenjot perekonomian serta pendapatan negara dari sektor perdagangan dalam negeri.
BACA JUGA: Asosiasi Pusat Perbelanjaan Minta Pemprov DKI Berikan Relaksasi Pajak & Subsidi Gaji
Alphonzus lantas merujuk Singapura yang jumlah penduduknya jauh di bawah Indonesia.
"Industri sektor perdagangan dalam negeri harus menjadi yang utama, kalau kami lihat Singapura dengan jumlah penduduk yang begitu sedikit tentunya mereka akan sangat sulit mengandalkan dari industri perdagangan dalam negeri," tambahnya.
Lebih lanjut Alphonzus mengatakan, sudah bukan saatnya lagi Indonesia mengandalkan bantuan dari negara lain. Sebab, saat ini setiap negara di dunia juga menghadapi kondisi yang sama.
"Keadaan teman-teman di luar negeri, negara-negara lain juga mengalami kesulitan yang sama (resesi, red) tentunya mereka akan mendahulukan kepentingan negara masing-masing," tegasnya.
Selain itu, Alphonzus juga meminta pemerintah membantu para pegiat usaha di dalam negeri, termasuk pengusaha ritel, restoran dan pusat perbelanjaan yang saat ini menjadi benteng terakhir untuk memulihkan perekonomian nasional.
"Sekarang ini kami berlomba dengan waktu antara resesi dan juga daya tahan pusat belanjaan maupun peritel. Ini yang harus dipahami bersama, jadi bantuan dari pemerintah pun harus yang bersifat langsung, efektif kepada pusat perbelanjaan," pungkasnya.(mcr2/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Rizki Sandi Saputra