Sebanyak 375 Keluarga di Karawang Terpaksa Direlokasi

Jumat, 07 Juni 2024 – 16:49 WIB
Bupati Karawang Aep Syaepuloh saat menyapa warga pesisir utara Karawang. ANTARA/HO-Pemkab Karawang.

jpnn.com - KARAWANG - Pemerintah Kabupaten Karawang mengambil kebijakan dengan merelokasi 250 keluarga yang tinggal di daerah pesisir utara.

Langkah tersebut diambil setelah warga menjadi korban abrasi sehingga perlu untuk segera direlokasi ke tempat yang lebih aman.

BACA JUGA: Heboh Relokasi Penempatan PPPK ke Sekolah Asal, Dirjen Nunuk Angkat Bicara

"Pemkab Karawang sudah memutuskan untuk merelokasi warga terdampak abrasi. Kami membangun rumah layak huni untuk mereka yang terdampak," ujar Bupati Karawang Aep Syaepuloh, di Karawang, Jumat (7/6).

Dia menyampaikan sesuai dengan laporan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Karawang, sebanyak 250 keluarga di wilayah Kecamatan Cibuaya terdampak abrasi.

BACA JUGA: Galodo Sumbar: Korban Meninggal 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Catatan Pemerintah Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, abrasi di daerah itu terjadi sejak tahun 1990-an.

Hingga kini abrasi terus berlangsung dan makin parah, sampai melenyapkan ratusan permukiman warga.

BACA JUGA: Kapolresta Barelang: Relokasi PSN Rempang Eco City Berjalan Aman

Akibatnya, warga harus pindah ke rumah keluarga atau saudara mereka yang jauh dari jangkauan gelombang pantai.

Tak banyak yang bisa dilakukan warga untuk berjuang mempertahankan rumah mereka dari empasan gelombang tinggi dan abrasi di pesisir utara Karawang.

Mereka hanya berupaya dengan melakukan turap dari peralatan seadanya, seperti dengan menyimpan karung berisi pasir di bibir pantai, memasang bambu dan lain-lain.

Namun, upaya itu tak sepenuhnya berhasil karena abrasi dan gelombang tinggi masih terus menghantui.

Catatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat, Karawang memiliki wilayah pesisir yang panjang bibir pantainya mencapai 84,23 kilometer.

Garis pantai ini terbentang di wilayah Karawang berbatasan dengan pesisir pantai utara Bekasi dan Subang.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang pada 2020 melaporkan abrasi yang terjadi di wilayah pesisir utara Karawang mencapai 34,626 kilometer, tersebar di sejumlah kecamatan.

Titik abrasi terparah berlokasi di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya.

Atas kondisi itu Pemkab Karawang melakukan upaya relokasi agar warga di pesisir pantai utara tidak selalu dihantui ancaman abrasi.

Upaya itu dilakukan atas adanya bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sebanyak 250 unit rumah layak huni dibangun oleh Pemkab Karawang bersama pemerintah pusat sejak tahun 2020.

Ratusan unit rumah layak huni itu dibangun di lahan sekitar 3 hektare di daerah sekitar Kecamatan Cibuaya.

Bupati menyebutkan bahwa rumah layak huni diserahkan kepada warga terdampak abrasi secara bertahap.

Pada tahun 2024-2025, kata dia, pembangunan rumah layak huni untuk korban abrasi ditargetkan sebanyak 104 unit. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjadi Pergerakan Tanah di Bandung Barat, Begini Dampaknya


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler