87.840 Hektare Areal Pertanian Jabar Bakal Punya Jaringan Irigasi Modern

Selasa, 28 September 2021 – 16:42 WIB
Kementerian PUPR merehabilitasi jaringan irigasi rentang di Provinsi Jawa Barat yang mengairi areal pertanian seluas 87.840 hektar. Foto: PUPR

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merehabilitasi jaringan irigasi rentang di Provinsi Jawa Barat yang mengairi areal pertanian seluas 87.840 hektar.

Rehabilitasi itu berada di tiga kabupaten sekaligus yakni Kabupaten Majalengka seluas 1.094 hektar, Kabupaten Cirebon seluas 20.571 hektar dan di Kabupaten Indramayu seluas 66.175 hektar dengan memanfaatkan debit Sungai Cimanuk.

BACA JUGA: Kementerian PUPR Bidik Potensi Laut Pekalongan Jadi Pusat Wisata

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Ismail Widadi menegaskan modernisasi irigasi rentang dilakukan karena usia sistem irigasi tersebut sudah puluhan tahun sehingga kinerjanya berkurang.

“Sekarang progres pekerjaannya sudah mencapai 29,12 persen,” ujar Ismail saat menerima kunjungan media, di lokasi Daerah Irigasi Rentang, Senin (27/9).

BACA JUGA: Usut Dugaan Korupsi Proyek Dinas PUPR, KPK Geledah Kantor DPRD Muara Enim

Menurut Ismail ada lima pilar yang harus menjadi fokus dalam moderenisasi jaringan irigasi rentang.

Pertama adalah memastikan ketersediaan debit air dari Bendungan Jatigede sehingga air konsisten sesuai rencana.

BACA JUGA: Keren! Kementerian PUPR Bedah 500 Rumah di Daerah ini

Kedua, perbaikan sarana prasarana irigasi dan bangunan.

ketiga, penyempurnaan sistem pengelolaan irigasi sesuai ketersediaan air dan pola tanam.

Keempat, penguatan institusi kelembagaan melalui sinergisitas tugas dan koordinasi.

Terakhir pilar kelima yaitu, pemberdayaan sumber daya manusianya yaitu para petani harus memiliki pengetahuan yang baik.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rentang sudah dimulai sejak 2015 -2018 pada Sistem Irigasi Sindupraja. Kemudian dilanjutkan pada 2020 dengan memoderenisasi pada Sistem Irigasi Cipelang.

"Pekerjaan modernisasi ini tidak main-main karena membutuhkan anggaran yang besar yaitu senilai Rp 5,5 triliun dan dikerjakan hingga tahun 2024 dengan melibatkan 10 kontraktor," ungkap Ismail

Kabupaten Indramayu sendiri kata Ismail Widadi, pada 2020 produksi berasnya mencapai 500 ton pertahun.

"Diharapkan dengan proyek modernisasi ini akan lebih meningkat menjadi 1,2 juta ton pertahun," tambah Ismail Widadi. (mcr18)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler