Sebar Lagi Sketsa Wajah Penembak Polisi

Sabtu, 21 September 2013 – 05:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Aparat mulai frustrasi mengejar dua DPO pelaku penembakan polisi di Pondok Aren, Tangsel, 16 Agustus lalu. bagaimana tidak, meski wajah, nama, dan alamat mereka telah dikantongi, hingga kini polisi belum juga berhasil meringkus kedua orang tersebut. Polisi pun mulai menyebar kembali foto keduanya.

 

Kemarin, bermunculan pesan berantai melalui berbagai media sosial yang berisi foto kedua pelaku, yakni Nurul Haq dan Hendi Albar. Dalam pesan tersebut, masyarakat diminta menghubungi nomor call centre polisi 110, 08873517351, dan sms ke nomor 1717. Sebelumnya, polisi hanya menyebar sketsa wajah.

BACA JUGA: Kejagung Tangkap Mantan Kahumas Tapteng

Kadivhumas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan, pihaknya mengupayakan berbagai cara untuk dapat mengungkap para pelaku. Untuk itu, pihaknya amat berharap masyarakat mau membantu Polri menemukan para pelaku. "Kami sudah sebar sketsa wajah beberapa hari setelah peristiwa, tapi respons masyarakat masih rendah," tuturnya.
    
Dia lalu membandingkannya dengan peristiwa bom di Boston, AS. Begitu polisi menyebar wajah pelaku, masyarakat pun langsung merespons. Banyak informasi yang masuk ke kepolisian setempat tentang pelaku,  sehingga dalam waktu tidak terlalu lama polisi bisa meringkus mereka di kawasan pelabuhan.
    
Meski respons masyarakat masih rendah, Ronny menyatakan jika pihaknya tetap optimistis bisa segera menangkap pelaku. "Yang pertama, pelaku meninggalkan jejak berharga berupa sepeda motor," terangnya. Dari situ, pihaknya mulai mengusut hingga menemukan kedua nama tersebut.
     
Kemudian, baru-baru ini Polda Metro Jaya meringkus komplotan yang memasok senjata api kepada Nurul Haq. Dari nyanyian tersangka, polisi mendapat sejumlah informasi mengenai aktivitas Nurul Haq maupun para konsumen senjata lainnya.
    
Ronny meminta publik bersabar dan tetap membantu polisi menemukan pelaku. Menangkap pelaku teror. Menurut dia, menangkap pelaku teror bukanlah pekerjaan mudah. "Untuk mengungkap Dr Azahari kami butuh waktu beberapa tahun. Tapi pada akhirnya tetap tertangkap," tambahnya. (byu)

BACA JUGA: Ikut Nyaleg, Kepala Daerah Harus Dipastikan Mundur

BACA JUGA: Saksi Tegaskan Bachtiar tak Terlibat Bioremediasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyaleg, Menteri juga Harus Mundur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler