Sebar Peringatan Dini Banjir, Anies Baswedan Pilih Pengeras Suara

Kamis, 09 Januari 2020 – 10:30 WIB
Anies Baswedan meninjau banjir di Jalan Rusun Pesakih Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (2/1). Foto: ANTARA/Devi Nindy

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para Ketua RT (Rukun Tetangga) menggunakan pengeras suara sebagai salah satu sarana untuk menyebarkan informasi pada sistem peringatan dini banjir.

"Ya kami sejak kemarin review SOP yang selama ini ada termasuk menerapkan sistem berkeliling menggunakan pengeras suara sebagai peringatan dini banjir," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu.

BACA JUGA: Warga Jakarta Layak Tuntut Anies untuk Ganti Kerugian Akibat Banjir

Anies menjelaskan, dengan sistem tersebut, nantinya bila ada kabar maka pemberitahuannya langsung ke warga tanpa melalui jenjang.

Dari kelurahan tidak ke RW, tapi RT langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa pengeras suara untuk memberitahu warga

BACA JUGA: Petisi Copot Anies Baswedan Sebagai Gubernur DKI Jakarta Kembali Viral

"Jadi nanti jika ada kabar pemberitahuannya gak berjenjang dari kelurahan tidak ke RW, tapi RT langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa Toa" ujar Anies.

Dikatakan Anies, didasarkan pada fakta malam tahun baru (31/12/2019) saat air sungai mulai meluap, pemberitahuan banjir lewat ponsel tidak efektif.

BACA JUGA: Respons Permintaan Jokowi, Anies Baswedan: Alhamdulillah dengan Warga Selesai

"Kemarin pada malam itu diberi tahu, tetapi karena malam hari diberitahunya lewat HP, akhirnya sebagian tidak mendapatkan informasi," kata Anies yang tidak menerangkan apakah sistem peringatan SMS itu akan tetap berlaku atau tidak.

Hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, mengakibatkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Ribuan orang harus mengungsi.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Rabu pukul 06.00 WIB, sudah tidak ada genangan.

Namun masih ada pengungsi tersisa sebanyak 666 jiwa di empat lokasi pengungsian karena wilayahnya masih dalam pembersihan pascabanjir. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler