Sebegini Tarif ABG yang Dijual kepada Wisatawan di Puncak, Paling Mahal Jutaan

Sabtu, 21 November 2020 – 09:49 WIB
Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy memberikan keterangan pers terkait pengungkapan kasus trafficking, Jumat (20/11). Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Bisnis tempat hiburan malam di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, nekat buka di tengah PSBB. Temasuk usaha esek-esek yang kembali bergeliat.

Mengikuti mulai ramainya wisatawan, para muncikari makin gencar menjual ABG (Anak Baru Gede) untuk disodorkan kepada para wisatawan yang menginap di sejumlah vila di kawasan Cisarua.

BACA JUGA: Nenek-nenek dan Remaja Putri Dijual Layani Pria di Puncak, Begituan Sampai Kelelahan

Namun, bisnis esek-esek itu terendus polisi. Polres Bogor membongkar praktik maksiat di tengah pandemi Covid-19.

Polres Bogor menangkap tiga muncikari sekaligus. Dalam operasi penangkapan yang dilakukan Polres Bogor terjaring belasan ABG yang menjadi korban perdagangan perempuan. Dua di antaranya masih di bawah umur.

BACA JUGA: KKB Berulah Lagi, Satu Warga Ditembak Mati

Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy menuturkan, para muncikari menjual ABG-ABG tersebut dengan harga tertinggi Rp 1,2 juta.

“Pelaku ini memberikan tarif Rp 600 ribu sampai Rp 1,2 juta kepada penyewa vila di Puncak Cisarua dan Puncak Cianjur,” ujar Roland Ronaldy dilansir radarbogor.id, Jumat (20/11).

BACA JUGA: Pengakuan Sekda Bogor soal Acara Habib Rizieq di Megamendung, Ada Negosiasi

Ia menuturkan, para ABG tersebut dijual dengan sistem online.

Para muncikari ini menjual ABG lewat handphone dengan menawarkan pada wisatawan yang menyewa vila.

“Jadi lewat handphone. Mulai dari vila Rp 2 juta lalu ABG (korban trafficking) tersebut ditarif Rp 1,2 juta,” tuturnya.

Adapun muncikari yang diamankan yakni AA, AN dan AI. (all/radarbogor)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler