jpnn.com, PADANGSIDEMPUAN - Jajaran Polres Tabagsel menemukan sepucuk surat di dekat wanita muda yang tewas diduga bunuh diri di dalam kamar kosnya.
Dalam surat tersebut wanita bernama Indah Paujiah, 18, itu menyebut nama Rahmat. Siapakah Rahmat? Ternyata dia adalah seorang pria pemilik warung tuak yang diketahui telah beristri.
BACA JUGA: Wanita Muda Itu Tewas Mengenaskan di Kamar Kosnya
Beginilah isi surat yang ditinggalkan Indah sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Selasa (15/8) pagi.
Dear Rahmat kesayanganku, pujaan hati. Aku/Indah yang sangat mencintaimu. Aku sekarang hanya Indah yang mencintai Rahmat, tapi kalau Rahmat tidak pernah mencintaiku.
BACA JUGA: Pengin Nikah tak Direstui Ortu, Erry Tabrakkan Diri ke KA
Begitu bahagianya dalam hidupku bila berada di sisimu. Oya, aku sangat mencintaimu, mengapa gak dari dulu kau bilang gak mencintaiku.
Sumpah aku betul-betul mencintaimu lebih dari segalanya. Indah Rahmat. Aku mati karena bukti cintaku untukmu.
BACA JUGA: Berniat Gantung Diri, Bili Sekarat Akibat Terjatuh dari Pohon
Sementara itu, Fahrur hanya bisa tertunduk mengetahui adik bungsunya telah pergi untuk selamanya. Menurut Fahrur, adiknya Indah Faujiah, selama bekerja di toko yang berada di Pasar Sangkumpal Bonang, Kota Psp.
“Dia tamat sekolah. Dulu kan dia kerjanya karena diajak orang sana (Panompuan) juga. Mulai selepas Lebaran tahun lalu,” ucapnya.
Selama itu, mereka tak pernah khawatir akan keadaan gadis memiliki tato di hasta tangan kirinya itu. Namun, sekira bulan Mei, mereka mendapati kabar dari teman korban yang juga warga Panompuan, bahwa korban tidak lagi bekerja di toko semula.
Keluarga khawatir, sebab korban tidak bekerja lantas tidak pulang juga ke kampung mereka di Dusun Panompuan Julu.
“Pas satu lebaran itu saja pulang, abis itu pergi lagi,” kata Fahrur.
Selanjutnya, beberapa Minggu setelah itu, mereka mendapat kabar dari kerabat mereka yang melihat Indah berada di lingkungan tempat hiburan malam Kafe dan Karaoke Wahana Mandiri.
Sontak, keluarga pun mencari tahu hingga menjemputnya agar kembali ke kampung dan hidup normal semula, sebagai gadis yang santun.
“Ya karena saya juga harus bekerja, kadang tidak bisa mengontrol, dia pergi lagi,” ungkapnya lagi.
Setelah Indah lari dari rumah, sesungguhnya keluarga, khususnya Fahrur tetap mencarinya. Namun, jika sudah berada di Wahana itu, Fahrur tidak pernah mendapati adiknya.
“Kalau teman-temannya bilang tidak ada di sini,” sebutnya.
Sepanjang waktu setelah pencarian itu. Mereka menduga korban sudah berada di Kota Medan. Sebab, dari menggunakan alat komunikasi media sosial, mereka mendapati jawaban, perempuan kelahiran 28 Maret 1999 itu berada di sana dan tak ingin dicari. (san)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Satu-satunya Daerah Punya Perbup Penanggulangan Bunuh Diri
Redaktur & Reporter : Budi