Sebelum Lengser, Presiden Kunjungi Tiga Negara

Kamis, 18 September 2014 – 12:01 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara, Ani Yudhoyono. Foto: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Di penghujung pemerintahannya, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, beserta sejumlah delegasi  melakukan serangkaian kunjungan ke beberapa negara. Di antaranya Portugal, Amerika Serikat, dan Jepang.

Kunjungan pertama Presiden ke Lisabon, Portugal dilakukan pada  18-20 September 2014. Kunjungan ke Portugal ini merupakan yang kedua kalinya yang dilakukan seorang Presiden RI, setelah sebelumnya pada tahun 1960, Presiden Soekarno berkunjung ke negara tersebut.

BACA JUGA: Terdakwa Penyuap Rudi Minta Hakim Batalkan Dakwaan Jaksa KPK

"Kunjungan saya juga untuk tingkatkan kerja sama bilateral termasuk kerja sama ekonomi," ujar Presiden sebelum berangkat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, (19/9).

Kunjungan kenegaraan ini juga merupakan kunjungan balasan atas undangan Presiden Portugal Cavaco da Silva, yang disampaikan saat pertemuan bilateral dengan Presiden Yudhoyono di Jakarta pada Mei 2012.

BACA JUGA: Tak Pilih Pilkada Langsung, Anggota Fraksi PD Bakal Disanksi

Selama di Lisabon, Presiden RI dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Presiden Cavaco Silva, Perdana Menteri Pedro Passos Coelho, dan Ketua Parlemen Assunção Esteves.

Pertemuan bilateral akan digunakan untuk mendorong kerjasama di tiga bidang prioritas, yaitu ekonomi, people-to-people contacts, dan peningkatan konektivitas. Dalam kunjungan tersebut akan ditanda-tangani perjanjian bilateral di bidang energi dan sumber daya mineral.

BACA JUGA: Pemberhentian Kepala Daerah Tak Lagi Melalui DPRD

Selain itu, Presiden RI juga dijadwalkan akan menerima "kunci emas" kota Lisabon dari Walikota Lisabon. Penyerahan kunci ini merupakan simbol penyampaian kepercayaan masyarakat kota Lisbon kepada masyarakat Indonesia.

Kemudian, Presiden RI beserta Ibu Negara dan delegasi akan melanjutkan rangkaian kunjungan dengan bertolak ke New York pada 20 September 2014. Agenda utama kunjungan Presiden RI ke New York adalah menghadiri Sidang Majelis Umum PBB Ke-69.

Dalam Sidang Umum kali ini Presiden RI akan menyampaikan pidato dalam sesi debat umum sidang tersebut. Di samping itu, Presiden RI juga akan memimpin sidang pleno KTT Iklim PBB (UN Climate Summit) 2014.

Presiden RI juga akan menyampaikan sambutan pembuka dalam Open Government Partnership High Level Event (OGP-HLE). Presiden RI juga telah diundang untuk menyampaikan pidato di hadapan Taruna Akademi Militer AS di Westpoint, serta dalam forum Global Green Growth Institute.

"Di New York akan dikukuhkan penominasian saya untuk jadi presiden dan chairman dari Global Green Growth yang markas besarnya di Korsel, atas permintaan pemimpin negara-negara mulai November hingga November 2016. Insya Allah saya siap karena isunya penting bagi Indonesia, terutama untuk Green Growth Development," ujar Presiden.

Setelah dari New York, Presiden RI beserta Ibu Negara dan delegasi melanjutkan kunjungan ke Washington DC. Dalam kesempatan kunjungan ini, Presiden RI akan meresmikan Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) Center.

IMAAM Center adalah lokasi yang akan menjadi tempat warga Muslim di Washington DC berkumpul serta beribadah. Presiden Yudhoyono juga akan bertemu dan berdialog dengan tokoh-tokoh Muslim AS guna membahas perkembangan terkini di dunia Islam, termasuk instabilitas di kawasan Timur Tengah.

Agenda lainnya adalah meresmikan Patung Saraswati di KBRI Washington, dan menerima penghargaan dari The United States-Indonesia Society (USINDO). Presiden RI juga akan memberikan kuliah umum di George Washington University.

Rangkaian lawatan Presiden RI akan ditutup dengan kunjungan ke Kyoto, Jepang. Di Kyoto, Presiden RI akan menerima gelar Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan.

Selain itu, Presiden Yudhoyono akan bertukar pikiran dengan sahabat-sahabat Indonesia di Jepang. Baik dari kalangan pelaku ekonomi maupun pakar-pakar mengenai kesinambungan upaya membangun hubungan bilateral yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Jepang.

Presiden RI dijadwalkan bertolak dari Jepang pada tanggal 30 September dan tiba di Jakarta pada tanggal 1 Oktober 2014. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Pilih Pilkada Langsung dengan 10 Catatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler