JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan, pihaknya akan melakukan penyesuaian kurikulum pendidikanIni terkait tingginya angka pengangguran dari lulusan pendidikan tinggi
BACA JUGA: Indonesia Kekurangan Peneliti
Diakui, lulusan pendidikan tinggi setelah masuk ke dunia kerja ternyata tidak sesuai atau tidak cocok dengan kebutuhan industri/dunia usaha
“Untuk itu, akan ada penyesuaian kurikulum
BACA JUGA: Jabatan Wamendikbud Dinilai Boros Anggaran
Tidak perlu merombak total, mungkin hanya mengubah arah sajaBACA JUGA: Mendikbud Dinilai Belum Siap Garap Kebudayaan
Masuk ke rumah sakit untuk mempelajari bagaimana mengelola pasienTapi itu kan menambah masa studi, mestinya hal itu dilaksanakan dalam masa kuliah,” ungkap Musliar di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (25/10).Bagi mahasiswa yang menemuh masa kuliah selama empat tahun, masa kuliah bisa diselesaikan 3,5 tahun, dan setengah tahun sisanya digunakan untuk masa magangSehingga, dengan perubahan arah ini, begitu mahasiswa tamat kuliah tidak perlu dididik kembali oleh perusahaan industry di mana tempat mereka bekerja“Level pendidikan yang akan difokuskan ke dunia kerja adalah SMK dan Perguruan tinggi,” imbuhnya.
Mantan Rektor Universitas Andalas (Unand) ini menambahkan, ke depannya pihak Kemdikbud juga akan melakukan pembahasan bersama dengan sektor usaha, tentunya berkaitan dengan apa yang dibutuhkan oleh sektor usaha.
“Sebetulnya, kurikulum itu sifatnya tidak rigid (kaku) betulSangat dimungkinkan nantinya, kurikulum sarjana teknik tidak harus soal kepakaran akademikAkan tetaoi, di luar itu sejak awal juga diperkenalkan seperti apa dunia kerjaSehingga mereka juga perlu magang, ada praktek lapangan agar tahu kondisi real dan tidak hanya tidak hanya untuk kebutuhan menyelesaikan tugas,” pungkasnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebudayaan Tetap Prioritas
Redaktur : Tim Redaksi