Sebelum Meninggal, Editor Metro TV Yodi Prabowo Ternyata Sempat Tes HIV di RS

Sabtu, 25 Juli 2020 – 19:17 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (tengah) perlihatkan sejumlah barang bukti dalam kasus kematian Yodi Prabowo dalam jumpa pers di Mako Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020). Foto:ANTARA/ Fianda Sjofjan Rassat

jpnn.com, JAKARTA - Editor Metro TV Yodi Prabowo yang diduga kuat meninggal dunia akibat bunuh diri ternyata sempat memeriksakan diri untuk HIV ke rumah sakit.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan fakta tersebut didapatkan saat petugas memeriksa aliran keuangan milik Yodi.

BACA JUGA: Pembunuh Pria Terikat Rantai Besi dan Dibuang ke Sungai Itu Akhirnya Tertangkap, Lihat Tampangnya

"Tentang analisa transaksi keuangan, dengan gunakan debit melakukan pembayaran ke rumah sakit. Pertanyannya untuk apa uang itu? Dilakukan pemeriksaan laboratorium dan juga konsultasi ke dokter," kata Tubagus Ade Hidayat di Mako Polda Metro Jaya, Sabtu.

"Dokter apa? Adalah dokter ahli penyakit kelamin dan kulit, pengecekan, pasti ada keluhan, kemudian dia lakukan konsultasi ke dokter. Setelah itu disarankan untuk lakukan pengecekan, atas kehendaknya sendiri positif atau tidaknya HIV," tambahnya.

BACA JUGA: Pembunuhan Sadis Itu Ternyata Didalangi Abang Tiri, Pelaku Dibayar Sebegini, Ini Motifnya

Selain transaksi keuangan untuk pembayaran rumah sakit, Tubagus menyebut tidak ada transaksi yang mencurigakan saat petugas menelusuri aliran keuangan Yodi.

"Transaksi keuangan tidak ada yang menonjol, hanya yang bersangkutan berobat ke rumah sakit," ujarnya.

BACA JUGA: KPK Angkut 2 Koper dan 1 Boks Berkas Milik Wakil Bupati OKU dari Polda Sumsel

Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat (10/7) setelah dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Selasa (7/7).

Polisi menduga kuat Yodi meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara menusuk dirinya sendiri dengan senjata tajam.

Ada satu barang bukti pisau yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Pada saat itu kondisi korban menurut keterangan saksi yang menemukan awal tertelungkup, di bawahnya itu ada pisau.

Terhadap pisau itu, kemudian dilakukan pemeriksaan untuk pengecekan DNA dan sidik jari yang ada, namun hasilnya menunjukkan sidik jari dan DNA tersebut adalah milik korban.

Yodi juga diketahui positif menggunakan narkoba jenis amfetamin yang kerap ditemui dalam narkoba jenis pil ekstasi. Fakta tersebut didapatkan saat polisi melakukan otopsi terhadap jasad Yodi.

BACA JUGA: Pasutri Terbangun karena Suara Berisik di Dapur, Ternyata Anaknya Tengah Melakukan Perbuatan Terlarang

"Hasil screening narkoba, di dalam urine (Yodi) kami temukan amfetamin positif," kata Dokter Spesialis Forensik Instalasi Dokfor Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Kramat Jati Jakarta Timur, Arif Wahyono di Polda Metro Jaya, Sabtu.(antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler