Sebelum Meninggal, Yunus Sangat Romantis

Jumat, 30 September 2016 – 09:11 WIB
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - SURABAYA - Ahmad Yunus telah meninggal dunia.Sesekali di sela-selanya terdengar suara perempuan yang sesenggukan.

Beberapa kerabat tampak berupaya menenangkan. Yunus merupakan salah seorang korban kecelakaan maut di Desa Plaosan, Babat, Lamongan.

Kemarin Yunus bersama lima kerabat lainnya berangkat dari Surabaya pukul 08.00. Dalam rombongan itu ada suami-istri Munaji,72; Watini,64; Susilo (anak Munaji dan Watini), 20. Ikut juga Wakinah, ibu Yunus, 60. Mobil dikemudikan Hariyono, menantu Wakinah, 47.

Sekeluarga itu akan menghadiri resepsi pernikahan di Babat. Kemarin Songko, anak Munaji dan Watini, akan menikahkan putrinya dengan pria asal Babat. Rencananya akan berlangsung akad nikah sekaligus resepsi.

Menjelang lokasi, mobil Toyota Avanza yang mereka tumpangi ditabrak kereta api ketika menyeberangi lintasan tanpa palang pintu.

BACA JUGA: Rombongan Keluarga Pengantin Dihantam KA, Lima Tewas

 

Lima penumpang Avanza tewas. Hariyono kritis. Mobilnya hancur tidak berbentuk.

BACA JUGA: Kesal, Burung Suami pun Digoreng, Kok Enak ya?

 

 

BACA JUGA: Monalisa Kembali ke Pangkuan Illahi

 ''Sabar Nduk... Sabar, Takdir Allah iki,'' ucap beberapa kerabat berupaya menenangkan Ina Dwi Amirahayu, istri Yunus.

Perempuan 32 tahun tersebut terlihat begitu terpukul. Hingga kemarin, Ina masih belum percaya bahwa suami yang sudah memberinya dua anak itu pergi selama-lamanya.

 

''Mas Yunus orang baik, tidak pernah menyakiti tetangga dan keluarga,'' terangnya saat ditemui di Jalan Genting Gang IV, Asemrowo.

Sehari-hari Yunus adalah orang yang sangat dermawan. Bahkan, Yayuk Siti Rohayah, ibu Ina, sering memuji Yunus sebagai menantu idaman. ''Ibu mesti guyonan begitu. Apa pun diberikan meskipun hidup Mas Yunus susah,'' tuturnya.

Ina mengaku tidak mempunyai firasat apa pun tentang kepergian suaminya tersebut. Hanya, yang dia rasakan, akhir-akhir ini Yunus begitu romantis.

 

Setelah hari jadi pernikahan pada 13 September, Yunus terus ndempet istrinya kapan pun dan di mana pun.

 

''Jadi, seperti masa awal pernikahan dulu, ke mana-mana maunya berdua,'' kata Ina lirih.

Sebelum kecelakaan tragis itu, Yunus mengajak Ina ikut dalam rombongan ke resepsi pernikahan Songko di Babat.

 

Tetapi, Ina menolak lantaran harus menemani anak pertamanya belajar menghadapi ujian tengah semester (UTS).

 

''Apalagi, yang paling besar masih UTS. Jadi tidak tega,'' ungkapnya. Yunus awalnya memaksa Ina ikut. ''Dia janji jemput saya, dia janji padahal,'' jelasnya.

Dia kini hanya bisa pasrah. Tidak ada lagi sosok Yunus di sampingnya. Ina pun harus membesarkan dua anaknya. ''Insya Allah bisa, Mas Yunus pasti membantu di sana,'' harapnya.

Mobil yang dikendarai Yunus dan lima saudaranya itu seharusnya berangkat bersamaan dengan mobil iring-iringan pernikahan lainnya pukul 07.00. Namun, rombongan tersebut baru berangkat pukul 08.00.

Mulyono, 53, salah seorang pengemudi iring-ringan rombongan itu menyatakan bahwa seluruh keluarga mengira hanya tiga mobil yang berangkat menuju Babat.

 

 Sebab, Yunus dan lima keluarganya tidak memberi kabar turut berangkat menuju lokasi akad dan resepsi pernikahan.

 

 ''Malamnya memang bilang mau bareng-bareng ke sana, tapi paginya tidak tahu kok tidak ada kabar,'' terangnya.

Mulyono pun baru mendengar tetangganya tersebut tertabrak kereta dari kerabat Yunus yang sudah berada di lokasi resepsi pernikahan di Babat. ''Pengantinnya semaput, kakek-neneknya berada di mobil yang ditabrak kereta itu,'' ucapnya.

Mulyono mengaku lintasan kereta yang hanya berjarak 1 kilometer dari lokasi akad dan resepsi pernikahan tersebut memang tidak berpintu. Padahal, arus lalu lintas yang melewatinya cenderung ramai. ''Juga tidak ada penjaganya. Jadi, pengendara harus waspada,'' katanya.

Mulyono yakin tabrakan yang mengakibatkan lima tetangganya tewas itu tidak serta-merta merupakan kesalahan pengemudinya, Hariyono, 47. Sebab, lintasan kereta api di Desa Plaosan tersebut memang membahayakan.

'Kita bisa lihat kanan dan kiri setelah mobil kita maju sedikit ke tengah. Tertutup pohon soalnya,'' ujarnya. (rid/c20/git/flo/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampuun...Tiga Terapis Pijat Positif HIV


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler