Sebelum Ramadan, si Pengirim Sate Beracun Sempat Pulang, Ada yang Aneh..

Selasa, 04 Mei 2021 – 22:40 WIB
Suasana di rumah keluarga Nani Apriliani di Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka. Foto: Ono Cahyono/Radar Majalengka

jpnn.com, MAJALENGKA - Orang tua dari Nani Apriliani Nurjaman di Majalengka, Jawa Barat masih tak percaya anaknya terlibat kasus sate beracun.

Mereka sangat kaget, apalagi mendengar kasus itu telah memakan korban seorang bocah, anak dari driver ojek online.

BACA JUGA: Ini Sosok Polisi yang Menjadi Target Pengirim Sate Beracun

MA (45) yang merupakan ayah Nani mengaku sangat kaget setelah menerima informasi dari pihak Polres Majalengka dan Polsek Palasah.

Petugas kepolisian memberi informasi bahwa anaknya menjadi pelaku kasus sate beracun yang menewaskan anak driver ojol.

BACA JUGA: Ada Sosok R di Belakang Pengirim Sate Beracun, Konon Jatuh Cinta Sama Pelaku

“Kami (keluarga) kaget saat pihak kepolisian mengirimkan surat pemberitahuan tentang anak saya. Siang, sekitar jam dua,” kata MA kepada Radar Majalengka, Senin (3/5).

MA mengatakan, sebelum Ramadan putrinya sempat pulang ke rumah di Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah.

BACA JUGA: Kasus Sate Beracun, DPD RI Soroti Pengawasan Peredaran Bahan Kimia Berbahaya

Nani tidak menetap lama karena hanya tiga hari saja mendapat cuti. Putrinya itu balik lagi ke Bantul, DIY.

Dari rangkuman obrolan Radar Majalengka dengan keluarga Nani, ada hal aneh. Selama di rumah, Nani hanya sekitar satu jam mengobrol dengan keluarga. Setelah itu mengurung diri di kamar.

Nani, kata MA, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

MA mengetahui anaknya itu sudah bekerja di Bantul menjadi penjaga warung makan (warteg) sejak 2014.

"Sekitar delapan tahun di sana. Dia ikut merantau bersama temannya yang mengajak menjadi pelayan rumah makan sejak lulus SMP,” kata MA. (ono)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler