Sebut Kebocoran Uang Negara, Prabowo Dinilai Sudutkan SBY dan Hatta

Rabu, 18 Juni 2014 – 19:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi menilai pernyataan Prabowo Subianto tentang angka kebocoran keuangan negara hingga Rp 7200 triliun ibarat memukul diri sendiri. Sebab, pernyataan Prabowo itu justru menjadi tamparan keras bagi mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang kini menjadi pendamping mantan Danjen Kopassus itu di pemilu presiden.

Menurut Burhan, pernyataan Prabowo soal angka kerugian negara dalam debat calon presiden yang digelar Minggu (15/6) lalu memang menempatkan Hatta sebagai pihak yang harusnya ikut bertanggung jawab atas kebocoran itu. “Karena secara tidak langsung membuat Hatta yang merupakan cawapres Prabowo itu sebagai tertuduh," ujar Burhan di Jakarta, Rabu (18/6).

BACA JUGA: Anggoro Widjojo Dituntut Lima Tahun Penjara

Pengamat yang kini menjadi Dirut Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu menambahkan, sebaiknya Tim Pemenangan Prabowo-Hatta segera membuat klarifikasi tentang angka kerugian negara termasuk dari sektor sumber daya alam itu. Sebab, kata Burhan, jika pernyataan Prabowo itu bergulir terus justru menjadi bola liar yang menyudutkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Karenanya Burhan juga menduga sikap netral yang ditunjukkan SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat juga tak lepas dari sikap Prabowo yang  sembarangan mengumbar tudingan. SBY, kata Burhan, tentu keberatan ditempatkan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kebocoran keuangan negara versi Prabowo itu.

BACA JUGA: Lagi, Dua Saksi Korupsi Transjakarta Mangkir

Burhan pun menyarankan persoalan itu sebaiknya diklarifikasi baik ditingkat elite maupun di ranah publik. “Terutama untuk mendefinisikan apa yang disebut bocor, apa yang disebut korupsi, dan apa yang disebut dengan potensi pendapatan yang hilang," cetusnya.

Sebelumnya Prabowo menyebut angka kebocoran negara hingga Rp 7200 triliun itu mengacu pada data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sementara dari hitungan Prabowo, angkanya memang melebihi Rp 1000 triliun.

BACA JUGA: MenPAN-RB: Anak Saya Gagal Tes CPNS

Namun, KPK justru membantah pernah menyodorkan angka yang diklaim Prabowo itu. Sedangkan Hatta yang menjadi pendamping Prabowo di pilpres menyebut angka itu baru potensi.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas Caleg Gagal, Dukungan FPD Tak Akan Dongkrak Suara Prabowo-Hatta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler