Sebut Malinda Tante, Andhika Palsukan KTP

Kamis, 27 Oktober 2011 – 05:05 WIB

JAKARTA - Sidang dengan terdakwa Andhika Gumilang dan Ismail bin Janim kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (26/10)Dua orang yang terseret karena kasus penggelapan dana nasabah dan pencucian uang dengan tersangka Malinda Dee itu kembali terpojok dengan keterangan saksi.
     
Dalam sidang Andhika, terungkap bahwa suami siri Malinda itu memiliki sejumlah identitas palsu

BACA JUGA: Polri Makan Duit Freeport

Untuk mengurus KTP Andhika, Malinda mengurus kartu keluarga (KK) baru
Sosialita 47 tahun itu menempatkan dirinya sebagai kepala keluarga

BACA JUGA: Menag Disambut Calhaj Nonkuota



Kepada petugas kelurahan, lelaki bernama alias Juan Ferrero itu menyebut Malinda sebagai tante
"Dia bilang ngurus KTP karena mau ikut Tante Malinda," kata Kepala Satuan Pelayanan Pendudukan Kelurahan Tanjung Barat Ahmad Yusuf dalam sidang

BACA JUGA: Bersihkan KNPI dari Parpol


     
Hal senada diungkapkan Lurah Senayan Ratu Dyan HerawatiDia mengaku tidak pernah mengeluarkan KTP atas nama Juan FerreroPadahal, dalam KTP tersebut tertera dengan jelas nama dan tanda tangannya

"Itu memang wilayah sayaDi KTP tertulis lurah nama sayaPadahal, tidak pernah teregister di kelurahan SenayanSaya merasa dirugikan karena identitas saya digunakan," katanya.
     
Keterangan lain disampaikan mantan suami Malinda, Adus Ali, dalam sidang dengan terdakwa Ismail bin JanimIsmail merupakan suami adik kandung Malinda, Visca LovitasariIsmail didakwa turut terlibat dalam pencucian uang karena memutar uang yang didapat dari Malinda ke sejumlah rekening lain.
     
Kepada majelis hakim, Adus mengaku telah bercerai secara resmi dengan Malinda pada 2007Dia mulai tidak akur dengan Malinda sejak 2005Dari situlah awalnya, gaya hidup Malinda kemudian berubah

Padahal, mereka sempat mendirikan perusahaan bersama bernama PT Eksklusif Jaya PerkasaPerusahaan tersebut bergerak di bengkel mobil dengan dirinya sebagai komisaris bersama Malinda"Gaya hidupnya high classSejak konflik rumah tangga itu berubah semuanyaSemua kegiatan dia ambil alih," katanya.
     
Sejak itu pula, kata Adus, Malinda selalu tertutup soal bisnisDia tak pernah mengungkap gaji, bonus, dan rekeningMalinda tidak pernah melibatkan suaminyaBengkel pun berantakanBahkan, Adus sempat harus menutup gaji karyawannya
     
Adus juga harus sendirian membayar cicilian rumah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan sebesar Rp 22 juta per bulan"Penghasilan  Inong (Malinda, Red.) tidak pernah dibuat angsuranUntungnya, saya punya usaha propertiPenghasilan tidak tentu tapi untuk nyicil bisa," kata bapak tiga anak itu(aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 214 Daerah Minta Dimekarkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler